
PADANG, AmanMakmur —Pada hari ini, Kamis (3/8/2023), di dalam rangka Puncak Peringatan Dies Natalis ke-3 Universitas Perintis Indonesia (Upertis) Padang, juga sekalian dilaksanakan Pengukuhan Guru Besar Prof Dr Hj Suryani, MSi, dosen Program Studi Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Kesehatan Upertis.
Di acarà Sidang Senat Terbuka ini, Prof Suryani menyampaikan orasi ilmiahnya dengan judul; Virgin Coconut Oil Bahan Alami yang Mendukung Bidang Kesehatan dan Kewirausahaan Sumatera Barat.
Kemudian Ketua Senat Upertis Prof Dr Hazli Nurdin, MSc memasangkan kalung Guru Besar kepada Prof Suryani.
Resminya Guru Besar (Profesor) Suryani ditandai dengan keluarnya SK Mendikbudristek Nomor 50964/MPK.A/KP07.01/2022 tanggal 3 Agustus 2022. Dimana pada SK tersebut menyatakan bahwa Dr Hj Suryani, MSi dinyatakan berhak dinaikkan jabatannya menjadi Guru Besar dengan angka kredit 871,70 yang terhitung sejak 1 Juli 2022.
Prof Suryani merupakan anak pertama dari 6 bersaudara dari seorang ayah yang wartawan, Drs H A Pasni Sata, dan ibu Hj Ramadanis, yang seorang guru.
Ayah A Pasni Sata yang meninggal pada tahun 2017, merupakan wartawan senior yang telah malang melintang di pers Sumbar, di antaranya; menjadi wartawan Majalah Aneka Minang, Harian Aman Makmur, Harian Angkatan Bersenjata, dan terakhir pensiun di Harian Haluan sebagai Wakil Pemimpin Redaksi (Wapemred). Sementara ibu Ramadanis, pensiun sebagai guru/PNS, terkahir menjabat Penilik Pendidikan Masyarakat (Dikmas) di Kecamatan Padang Barat Kota Padang.
“Di samping sebagai wartawan, Ayah A Pasni Saja juga menjadi dosen di IAIN Imam Bonjol (sekarang UIN), Universitas Eka Sakti (Unes), dan Akademi Refraksi Optisi (ARO),” ujar Prof Suryani.
Adapun Prof Suryani istri dari Drs H Zul Abrar, MKM, mantan Kepala BLK Pekanbaru dan Kepala BLK Dumai Riau ini, memiliki 3 orang anak dan 4 cucu. Dimana anak pertama Mardhatillah, SP, MSc, bersama keluarga menetap di Yogyakarta. Anak kedua, Apt, Nurul Hidayati, SFarm, MKM, bersama keluarga menetap di Jakarta. Dan si bungsu Iffa Muthi’ah, sedang kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand).
Prof Suryani yang kelahiran 27 Mei 1965 di Padang (58 th), memulai sekolah di SD YAPI Purus Padang, dan lanjut ke SMPN 1 Padang, serta kemudian menamatkan sekolah menengah di SMAN 2 Padang pada tahun 1984.
“Setamat SMA, saya berhasil diterima di Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unand melalui jalur mahasiswa undangan, atau saat itu dikenal dengan PMDK (Penelusuran Minat Dan Kemampuan),” ungkap Prof Suryani.
Kemudian, lanjutnya, menyelesaikan sarjana (S1) pada bulan April 1989, dengan masa studi 3 tahun 8 bulan, dimana Prof Suryani sempat istirahat 1 tahun.
Setelah menyandang gelar sarjana, disampaikan Prof Suryani, ia diterima menjadi dosen di Kopertis Wilayah X (sekarang LLDIKTI Wilayah X), dan ditempatkan pertama kalinya di Institut Sains dan Teknologi Pembangunan Nusantara (ISTPN). Tetapi kemudian ISTPN lebur ke Universitas Bung Hatta.
“Saat mengajar di ISTPN, saya menyelesaikan Magister (S2) di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1994,” ucapnya.
Dikarenakan suami pindah tugas ke Pekanbaru Riau, maka Prof Suryani pindah pula mengajar ke Universitas Muhammadiyah Riau. Selama di UM Riau tersebut, dengan bolak-balik Pekanbaru-Padang, Prof Suryani bisa menyelesaikan program Doktor (S3) di FMIPA Unand pada November 2014, dan diwisuda Februari 2015.
Adapun S1, S2 dan S3 Prof Suryani lebih berkonsentrasi pada ilmu biokimia, bioteknologi, dan biomolekuler. Dimana salah satunya adalah mengenai Virgin Coconut Oil (VCO).
Dalam perjalanan berikutnya, Prof Suryani pindah mengajar ke Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UM Sumbar).
“Karena kampus Fakultas Pertanian UM Sumbar terletak di Payakumbuh, sementara usia sudah semakin tua, saya tidak kuat lagi bolak balik Padang-Payakumbuh. Maka pada tahun 2022 lalu pindah ke Fakultas Kesehatan Universitas Perintis Indonesia (Upertis) yang berkampus di Padang,” terang Prof Suryani.
Di dunia akademis, banyak tulisan dan penelitian Prof Suryani yang dimuat di jurnal-jurnal nasional maupun internasional. Begitu juga dengan keikutsertaan pada seminar-seminar nasional dan internasional. Dan Prof Suryani, sekarang memilik 7 Hak Cipta, di antaranya tentang; Modul Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO), Modul Kimia Enzim dan lainnya.
Di bidang Pengabdian Kepada Masyarakat pun Prof Suryani melakukannya secara intens, baik melalui hibah maupun mandiri, di beberapa kabupaten yang ada di Sumbar, seperti; di Nagari Sikucur Kecamatan V Koto Kabuapaten Padang Pariaman, Jorong Kayu Tanduk Nagari Aia Angek Kabupaten Tanah Datar, dan lainnya.
Kemudian, dalam jabatan struktural, Prof Suryani pernah menjadi Dekan FMIPA di ISTPN, Dekan FMIPA dan Kesehatan UM Riau, serta Dekan FMIPA dan Kesehatan UM Sumbar. Kemudian sekarang dipercaya oleh anggota Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Kopertis Wilayah X untuk menjadi ketuanya, dan juga ikut dalam Tim Asistensi PSP3 Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Serta sebagai Editorial In Chief “Jurnal Katalisator” yang diterbitkan oleh LLDIKTI, Sinta 3, dan Editorial In Chief Jurnal Pengabdian Masyarakat, Jurnal of Community Service and Application of Science (JCSAS).
Tak lupa Prof Suryani menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyupornya sehingga bisa meraih Gelar Profesor atau Guru Besar.
“Pertama tentunya untuk kedua orangtua, dan keluarga besar, serta suami dan anak-anak. Kemudian kepada pimpinan dan keluarga besar LLDIKTI Wilayah X dan Kemendikbudristek RI,” ujar Prof Suryani.
Dengan ucapan yang sama, lanjutnya, kepada segenap civitas akademika ISTPN/Universitas Bung Hatta, UM Riau, UM Sumbar, serta Upertis.
(Ika)