BENGKULU, AmanMakmur —Walikota Pariaman Genius Umar membagi pengalamannya sebagai kepala daerah dalam penanggulangan kemiskinan di acara Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2023 yang digelar Pemprov Bengkulu, di Gedung Serbaguna Pemprov Bengkulu, Rabu (12/7/2023).
Hadir pada rakor tersebut, Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah Syahili Sibrani, beserta Bupati/Walikota se-Provinsi Bengkulu, instansi vertikal dan OPD terkait.
Disampaikan Genius, suatu kebanggaan dan kepuasan baginya bisa berbagi pengalaman mengenai praktik penanggulangan kemiskinan di Kota Pariaman yang dipimpinnya, di depan para pejabat di Bengkulu.
“Topografi Bengkulu dan Pariaman itu hampir sama, karena terletak di pesisir Pantai Barat Sumatera. Apa yang sudah dilakukan Kota Pariaman dalam mengurangi angka kemiskinan mencapai 4 persen, mencakup program pariwisata, pendidikan, kesehatan, rumah layak huni, hingga membuka akses jalan baru secara gotong royong yang bisa menghidupkan ekonomi masyarakat sekitar,” terang Genius.
Menurut Genius, pembangunan ekonomi adalah salah satu kunci untuk menekan kemiskinan. Dengan menggeliatnya perekonomian masyarakat, maka kesejahteraan dapat ditingkatkan.
Selama kepemimpinannya, sebut Genius, pembangunan sarana dan prasarana pariwisata terus dikebut, sehingganya Kota Pariaman yang dulunya hanya ketika ada acara Tabuik ramainya, sekarang hampir tiap minggu dan libur panjang selalu ramai oleh para wisatawan.
“Bukan pariwisata saja, sektor pertanian, serta kelautan dan perikanan pun menjadi perhatian kita,” ungkap Genius, yang sangat dikenal dengan kepala daerah yang penuh inovasi dan kreatif di dalam membangun daerah.
Kemudian, Genius percaya bahwa pendidikan yang tinggi bagi pemuda Pariaman, akan bisa menekan angka kemiskinan, khususnya bagi keluarganya.
Dengan program Satu Keluarga Satu Sarjana (Saga Saja), sebut Genius Umar, pihaknya menyekolahkan pemuda Pariaman ke perguruan tinggi, baik di dalam maupun ke luar negeri dengan dibiayai pemerintah daerah.
“Mudah-mudahan setelah tamat nantinya, kemudian bekerja yang layak, dapat membantu perekonomian keluarganya,” kata alumnus STPDN yang merupakan doktor lulusan IPB Bogor.
Saking seriusnya di bidang pendidikan, Pemko Pariaman “menyubsidi” pemerintah provinsi dengan membantu dana pendidikan bagi siswa SMA/sederajat. “Jadi pendidikan di Pariaman itu gratis sampai SMA, walaupun kewenangan Pemko Pariaman hanya sampai SMP,” tukas Genius, yang beberapa waktu lalu mendapatkan gelar Profesor Kehormatan dari Korea Selatan.
Sekarang untuk membuka akses perekonomian, Pemko Pariaman sebut Genius tidak harus menunggu penganggaran di APBD. Dengan 0 APBD sampai sekarang sudah dibuka jalan agar ekonomi masyarakat dapat meningkat, sehingganya kemiskinan dapat ditekan.
“Terpenting itu bagaimana masyarakat dapat terlibat secara aktif, sehingganya permasalahan tanah maupun lainnya dapat dukungan penuh dari masyarakat,” pungkas Genius.
(Rel/Adr)