Oleh: Isa Kurniawan
(Warga Padang)
TIAP ada acara yang agak besar di Padang, tiap itu pula Pemko Padang membangun tugu. Tujuannya tentu untuk mengingatkan bahwa pernah acara tersebut digelar di Padang. Begitulah kira-kira.
Tugu-tugu itu ada yang di Pantai Padang, ada yang di kantor Balaikota Aia Pacah. Dan lainnya.
Saat ini sedang dibangun pula tugu acara Penas ke-XVI KTNA 2023 yang akan digelar pada tanggal 10-15 Juni 2023.
Katanya, puluhan ribu orang petani dan nelayan dari seluruh Indonesia akan hadir.
****
Suatu ketika, saat saya lewat di Jl Bagindo Aziz Chan Padang, tepatnya di depan gedung Aziz Chan Youth Center, saya melihat sebuah patung kepala berwarna hitam di dekat pagar depan.
Setelah saya dekati, pada patung yang agak tersuruk di sela-sela tanaman itu, tertulis;
BAGINDO AZIZ CHAN, WALIKOTA PADANG, GUGUR 19 JULI 1947
Di sisi kirinya ada lambang Pemko Padang. Dan sebelah kanannya lambang KNPI.
Pengana saya menerawang ke belakang. Ingat sebelum gedung lama dibongkar, waktu itu KNPI Padang pernah berkantor di sini. Disayapnya. Dan, patung Bagindo Aziz Chan itu sudah ada di halaman depan. Pasnya di depan tonggak bendera.
KNPI Padang di sini semasa ketuanya Irwan Basir Dt Rajo Alam. Kebetulan saya termasuk salah seorang wakil ketuanya.
O ya. Pernah juga Satpol PP Padang berkantor di sini.
****
Dalam pikiran saya, karena Pemko Padang sedang candu-candunya membangun tugu tiap sebentar, maka sebagai warga kota saya titip satu, agar patung Bagindo Aziz Chan ini dibuat yang lebih besar, dan bermartabat.
Tetap letaknya di depan gedung Aziz Chan Youth Center, atau ada opsi lain; seperti di halaman kantor Balaikota Padang di Aia Pacah –di antara kantor Walikota dengan gedung DPRD Padang yang saat ini sedang dibangun. Atau, di simpang empat Polresta.
Yang sekarang ini kecil dan tersuruk lagi. Makanya perlu dibuat yang lebih besar. Yang gagah dan monumental.
Ya kurang lebih mirip-mirip patung Jenderal Sudirman di Jakarta lah.
Memang penghargaan bagi Bagindo Aziz Chan; telah melekat ke nama jalan dan gedung Youth Center, tapi alangkah bagusnya Pemko Padang, merevitalisasi patung yang ada itu, agar sempurna penghargaan terhadap Bagindo Aziz Chan.
Pro-kontra pasti ada. Kok patung? Kok, kok?
Tapi kalau Pemko Padang tegak lurus bahwa ini bagian dari penyempurnaan penghargaan terhadap Bagindo Aziz Chan. Jalan Terus!
****
Siapa Bagindo Aziz Chan?
Bagindo Aziz Chan merupakan pemimpin revolusioner yang merupakan Walikota Padang ke-2, yang menjabat tahun 1946-1947.
Bagindo Aziz Chan lahir di Alang Laweh Padang, 30 September 1910. Dan selama hidupnya, perjuangan Bagindo Aziz Chan untuk Kota Padang sangat heroik.
Bagindo Aziz Chan meninggal pada 19 Juli 1947, dalam usia 36 tahun, setelah terlibat dalam sebuah pertempuran melawan Belanda.
Jasadnya dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Bahagia, Bukittinggi.
Melalui Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 082/TK/2005, tanggal 7 November 2005, Bagindo Aziz Chan menerima Bintang Mahaputera Adipradana dan Gelar Pahlawan Nasional Indonesia pada 9 November 2005. *)