
Oleh: Isa Kurniawan
DEMIKIAN orang-orang sering menyebut ketika melihat seseorang yang terlalu over (berlebihan) di dalam mendukung jagoannya pada sebuah kontestasi politik. Sementara itu jagoan yang didukung bersikap biasa-biasa saja.
Di tahun politik 2023 ini —apalagi dengan adanya ke depan pileg dan pilpres serta pilkada— orang seperti yang disebut di atas akan banyak kita temui dalam keseharian.
Tidak sulit untuk mendeteksinya. Biasanya orang seperti ini bicaranya berapi-api, tapi tidak ada asapnya.
Kadang di tengah kejengahan kita terhadap situasi perpolitikan sekarang, melihat orang yang “panas pula tadah daripada gelas” itu sesekali perlu juga. Yakni, bisa menjadi hiburan tersendiri bagi kita, dan membawa kita ketawa-ketiwi melihat tingkahnya.
Lagaknya seperti kacang direbus satu. Onjak sana onjak sini. Tidak ada yang tidak putus sama dia. Semuanya selesai. Semuanya dia yang pegang. Pokoknya sudah bulat. Bulat tandan.
Ceritanya berlapir-lapir, sampai ke ujung dunia. Sewaktu-waktu bisa juga sampai ke bulan. Berputar-putar. Kalau hitungannya, em-em-an. Tapi pas bubaran, kopi steng orang juga yang bayar. Dunia memang wale …
Penulis adalah Koordinator Kapas
(Komunitas Pemerhati Sumbar)












