Oleh: Wiztian Yoetri
TULISAN dengan judul diatas, sepertinya agak terlambat di tulis. Namun, karena suasana ulang tahun baru berapa hari lalu, 25 Januari, rasanya masih relevan, apalagi dikaitkan dengan semangat Hari Pers Nasional (HPN) yang jatuh 9 Februari lalu, yang diperingati di kota Medan.
Mengapa Harian Padang Ekspres (Padek) kita sebut masih dipercaya? Karena sejak pertama kali terbitnya, 24 tahun lalu, sampai kini tidak pernah berhenti cetak.
Koran yang berawal dengan tagline Semangat Reformasi dari Sumbar, lalu berganti tagline Selalu Ada yang Baru, sampai hari ini, menjadi Koran Nasional dari Sumbar. Dan, kini Padek masih menjadi koran pemegang market leader tertinggi di Sumbar.
Mengurai sejarah panjang koran Padek di Sumbar, berawal dari keinginan Jawapos Media Group untuk mendirikan sebuah media cetak. Lalu, Riau Pos Media Group dipimpin Rida K Liamsi berinisiatif membangun infrastrukturnya dengan mengajak bergabung beberapa teman-teman eks koran Semangat. Maka berdirilah koran Padek.
Ternyata, waktu pun berlalu, koran Padek terus tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan, tentu karena dipercaya oleh publik. Tidak hanya untuk kalangan perkantoran, sampai kalangan swasta dan masyakat luas pun menjadi pelanggan setianya.
Koran ini juga sempat menghiasi setiap lampu-lampu merah di kota Padang, ada penjual yang selesai subuh sudah berjualan koran. Dan, ini menjadi salah satu ciri khas Padang Ekspres. Uniknya diantara penjualnya adalah karyawan dilingkungan Padang Ekspres sendiri. Tujuan, antara lain untuk.menyerap aspirasi pembeli, guna dijadikan bahan diskusi bagi bagian pemasaran dan redaksi.
Salah satu ciri berita Padang Ekpres ketika itu adalah, menceritakan yang diberitakan. Bukan sekedar memberitakan yang diberitakan. Artinya, pembaca diajak seolah-olah hadir dalam peristiwa berita. Kalau memberitakan apa yang diberitakan, kecenderungannya seperti press realise saja.
Spesifikasi berita lagi, Padang Ekspres selalu memperkuat berita utama dengan berita analisis dan opini, selain ada berita investigasi (berita yang dicari) dengan kerja jurnalistik.
Berita-berita yang dimuat di Padang Ekspres punya klasifikasi penting dan menarik. Penting karena perlu diketahui publik, dan menarik, karena ada unsur keunikan dari berita tersebut.
Padang Ekspres juga menganut adigium, meski pun langit runtuh, berita tanpa konfirmasi tidak akan dimuat. Inilah salah satu sumber kepercayaan publik, karena kita tidak ingin menjadikan koran sebagai ruang pengadilan. Biarlah beritanya terlambat asalkan ada konfirmasi dan verifikasi. Kami lebih memilih banyak sumber berita daripada berita tanpa sumber.
Hari ini, setelah 24 tahun, ternyata Padang Ekspres masih dipercaya sebagai media maenstream di Sumbar, agaknya sebuah prestasi tersendiri. Apalagi di tengah badai informasi pada era digitalisasi. Tantangan terberat adalah menghadapi medsos; media2 online yang memiliki reputasi bagus.
Koran-koran, tidak hanya Padek, dituntut harus tampil dengan inovasi dan mengelola media sesuai semangat zaman. Tidak sekadar memberitakan apa yang jadi berita. Tetapi menceritakan keunikan isi berita, selain mengawal akurasi berita. Sebab, waktu tunggu penggarapan berita lebih lama dibanding media online, dan di media cetak, ada waktu untuk proses konfirmasi dan editorial juga. Sehingga berita lebih sempurna sampai ke pembaca.
Lantas, apa relevansi 24 tahun Padek dengan peringatan Hari Pers Nasional tahun 2023? Bahwa ada statemen dari Presiden Jokowi, yang menghimbau lembaga pemerintah pusat dan daerah, BUMN, perusahaan swasta dan lembaga swadaya masyarakat untuk mendukung keberadaan media arus utama. Tentunya himbauan dimaksud adalah agar Pemda terutama tidak mengurangi, apalagi menghentikan berlangganan media, meski di tengah keterbatasan anggaran. Bahwa isi dari berita media, cetak maupun online yang tampil berkualitas adalah referensi yang tepat untuk mengambil langkah dan kebijakan daerah.
Belakangan, seperti disampaikan Direktur Padang Ekspres, Nazir Fahmi ketika syukuran 24 tahun Padang Ekspres, bahwa ada kecenderungan pemkab dan pemko mengurangi pelanggan koran, kecuali Pemko Padang, dibawah pimpinan Hendri Septa, ketika daerah lain menurunkan, Kota Padang justru menambah pelanggan koran. Ini tentunya, sesuatu yang menggembirakan. Dan, sepatutnya langkah kota Padang, perlu diikuti pemerintah provinsi dan pemkab-pemko lain di Sumbar.
Semoga, 24 tahun Padek dipercayai publik Sumbar, koran ini semakin bergairah dalam berinovasi, dan berita-beritanya tetap menjadi sumber dan rujukan publik, serta tetap Konsisten sebagaimana tagline 24 tahun usia Padang Ekspres dibawah trio kepemimpinan Nazir Fahmi, Heri Sugiarto dan Romi Delfiano.*)
Penulis adalah Wartawan Senior / Pendiri Padek
(Catatan: Tulisan yang sama sudah terbit di TERAS UTAMA Harian Padang Ekspres, Senin 13 Februari 2023)