PASAMAN BARAT, forumsumbar — Ratusan warga Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat yang menjadi korban gempa 2022 lalu, melakukan unjuk rasa mengeluhkan nasib mereka kepada Bupati Pasaman Barat, Senin (9/1/2023), di kantor bupati setempat di Simpang Empat.
Warga Kajai tersebut meminta Bupati Hamsuardi menuntaskan realisasi bantuan kemanusiaan kepada warga yang sampai saat ini belum mereka dapatkan.
Menurut warga, telah 10 bulan gempa yang menghancurkan ratusan rumah, 4 lembaga pendidikan, 8 sarana ibadah (masjid dan musala), dan mengakibatkan 4 warga Kajai meninggal dunia, tetapi sampai saat ini tidak ada kejelasan mengenai bantuan terhadap rumah mereka yang rusak.
“Kami ingin kejelasan dari Pemkab Pasaman Barat tentang nasib kami korban gempa yang belum ada bantuan, baik bagi rumah rusak ringan, sedang maupun berat di Kecamatan Talamau umumnya,” sebut Mashendy, salah seorang orator pengunjuk rasa, di depan kantor bupati.
Pihaknya juga meminta, agar anggaran bantuan bagi korban segera dicairkan, baik yang dari pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten, sesuai daftar nama yang telah di-SK-kan.
“Tidak berapa lama lagi bulan puasa Ramadan 1444 H akan segera tiba, dan sampai saat ini masih ada ratusan warga yang masih tidur di tenda darurat,” ungkapnya
Karena Bupati, Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah sedang tidak berada di kantor, melaksanakan rangkaian kegiatan dalam rangka HUT ke-19 Pasaman Barat, para pengunjuk rasa diterima Kepala Kesbangpol Pasaman Barat Devi Irawan.
“Para pimpinan sedang tugas luar sehingga tidak bisa bertemu dan alangkah baiknya kita bicarakan di kantor Kesbangpol dengan perwakilan,” kata Kepala Kesbangpol Devi Irawan.
Setelah menyampaikan keinginannya, para pengunjuk rasa membubarkan diri untuk melaksanakan salat Zuhur dan akan kembali melanjutkan unjuk rasa nanti.
Aksi unjuk rasa itu dapat pengawalan dari pihak kepolisian dari Polres Pasaman Barat, TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja dan berjalan dengan aman.
(gmz)