SIJUNJUNG, AmanMakmur.com— Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sijunjung bersama Badan Pusat Statistik (BPS) gelar kegiatan Pembinaan Statistik Sektoral dan Focus Group Discussion (FGD) Nagari Cinta Statistik tahun 2022 di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan setempat, Kamis (25/8/2022).
Kepala Dinas Kominfo David Rinaldo dalam laporannya mengatakan kegiatan ini dalam rangka menindaklanjuti Peraturan Bupati Sijunjung Nomor 38 Tahun 2021 tentang Penyelenggara Satu Data Indonesia Tingkat Daerah perlu dilakukan pembinaan statistik.
“Ada lima Nagari Statistik yang telah dibentuk berdasarkan SK Bupati Kabupaten Sijunjung di antaranya Nagari Koto Baru, Nagari Koto Tuo, Nagari Palaluar, Nagari Tanjung Gadang, dan Nagari Sijunjung,” jelasnya.
Pada kesempatan ini juga hadir Nagari Padang Sibusuk sebagai Nagari Statistik persiapan.
Pada tahun 2022 ditargetkan 56 nagari ditambah 1 desa yang merupakan Nagari Statistik persiapan, dan di tahun ini juga akan dilakukan launching Pencanangan Kabupaten Statistik,” ungkapnya.
Kepala BPS Riqadli menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang sama bahwa data yang berkualitas harus memenuhi standar data, metadata, kode referensi dan dapat dibagipakaikan (interoperabilitas) sesuai dengan Perpres 39 tahun 2019 sangat diperlukan dalam menyusun perencanaan, melakukan evaluasi, membuat keputusan dan memformulasikan kebijakan agar sasaran kegiatan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efesien termasuk data-data yang ada di nagari.
“Ke depannya semua data tersedia di nagari dan dapat dilakukan updating dan monitoring data secara terus menerus oleh nagari,” harapnya.
Selain itu dapat meningkatkan literasi data data statistik nagari, sehingga pemanfaatan data dalam program pembangunan tepat sasaran dan diharapkan terbentuknya agen-agen statistik di setiap nagari.
Tentunya akan dapat meningkatkan kapasitas nagari dalam mengidentifikasi kebutuhan data dan potensi yang dimilki nagari pada FGD ini juga nantinya dilakukan diskusi kebutuhan data data nagari, data-data yang diperlukan oleh kementerian, lembaga, dinas serta OPD sehingga tersedia satu data dari nagari dan tidak ada perbedaan data yang diperlukan oleh pengguna data.
“Untuk mewujudkan satu data dari nagari tersebut telah dirancang draft kuisioner pendataan keluarga, individu dan potensi kewilayahan nagari. Kuesioner ini telah mengadopsi semua pendataan yang ada di nagari seperti Pendataan Potensi Desa (Podes), Prodeskel (Kemendagri), SDGS Desa (Kemendes PDTT), DTKS (Kemensos), Pendataan Keluarga (BKKBN) dan lainnya,” jelas Riqadli.
Sekretaris Daerah Sijunjung Zefnihan saat membuka kegiatan tersebut mengatakan pemda sangat mendukung dalam mewujudkan kabupaten statistik.
Untuk itu para walinagari dan perangkatnya harus menyediakan data-data sebagai dasar dalam mengambil suatu keputusan semuanya perlu data, baik dalam menyalurkan bantuan tetap butuh data yang akurat dan tepat sasaran.
Pemerintah daerah yakin bahwa banyak capaian yang sudah kita peroleh namun belum tergali ataupun terekspos secara keseluruhan karena tidak ada dokumentasi atau catatan capaian yang diperoleh.
Dikatakan sekda, sebenarnya kondisi Sijunjung secara kasat mata tidak jauh berbeda dengan kabupaten kota tetangga. Namun kenyataannya yang ada kualitas pembangunan manusia di Sijunjung masih rendah.
Untuk mencapai itu, sebut Zefnihan, perlu di dukung dengan ketersediaan data data baik ditingkat nagari kecamatan maupun OPD. Sehingga ke depannya dengan tersedianya satu data di Kabupaten Sijunjung akan bisa mengangkat kualitas pembangunan manusia di Sijunjung.
“Kami berharap agar nagari-nagari yang telah dibentuk ini bisa menjadi percontohan untuk 56 nagari dan 1 desa lainnya. Dalam dua bulan ke depan agar nagari ini sudah bergerak didalam satu data dari nagari,” pungkas sekda.
(Nofviandry)