JAKARTA, AmanMakmur.com— Putri Kabupaten Dharmasraya Widya Agustivani yang berhasil masuk 12 besar finalis Putri Otonomi Indonesia 2022, ikut dalam rombongan yang audiensi dengan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, Rabu (15/6/2022), di Ruang Delegasi Lantai VIII Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen Senayan Jakarta.
Widya Agustivani, yang akrab disapa Rani, merupakan putri terbaik asal Nagari Koto Padang Kabupaten Dharmasraya, yang berhasil masuk 12 finalis, dari seleksi ratusan putri-putri dari 416 kabupaten dan 93 kota di seluruh Indonesia.
Sarman Simanjorang, Direktur Eksekutif APKASI (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia) sebagai pemrakarsa pelaksanaan pemilihan Putri Otonomi Indonesia 2022, mengatakan sengaja datang ke DPD RI karena tema otonomi sangat berkaitan dengan daerah.
“Mereka ini hasil seleksi dari 100 orang yang mendaftar. Tujuan diadakannya pemilihan Putri Otonomi Indonesia adalah untuk mempromosikan seluruh potensi unggulan daerah masing-masing termasuk sektor pariwisata dan investasi di tingkat nasional maupun global,” ujarnya.
“Nanti grand final akan dilaksanakan pada 18 Juni. Kita sengaja roadshow ke DPD RI karena lembaga ini sangat beririsan dengan daerah. Sehingga dari sini kita dapat masukan berharga agar daerah lebih maju dan dikenal,” tambahnya.
Sementara itu Ketua DPD RI LaNyalla menyebutkan otonomi daerah mulai hilang karena hampir semua kewenangan ditarik oleh pusat.
“Soal otonomi daerah apa masih ada itu? Sepertinya otonomi daerah mulai hilang. Karena setiap kewenangannya sudah ditarik oleh pusat. Itu yang harus kita perjuangkan bersama-sama,” kata LaNyalla.
Ia mencontohkan dana bagi hasil ke daerah. Selama ini dana yang diperoleh oleh daerah tak sebanding dengan yang diambil dari daerah tersebut.
“Banyak kepala daerah yang mengeluh soal dana bagi hasil daerah itu. Mereka merasa yang dikeruk dari daerahnya sangat banyak, tetapi yang dikembalikan sangat sedikit. Misalnya yang diambil 10, yang dikembalikan hanya 1. Sangat timpang,” jelasnya.
Selain itu, LaNyalla juga meminta para finalis Putri Otonomi Indonesia 2022 berani menampilkan keunggulan daerah agar lebih dikenal publik.
“Saya berharap supaya jangan hanya jualan muka. Tetapi harus cerdas, smart, bergaul secara luas. Pelajari setiap daerah apa keunggulannya, budayanya, seni, kuliner dan lain-lain. Potensi dan kelebihan itulah yang harus kalian tampilkan kepada publik,” ujar LaNyalla.
Senator asal Jawa Timur itu menambahkan, saat ini DPD RI sedang berjuang supaya kewenangannya setara dengan DPR RI.
“Asal adik-adik tahu, DPD RI ini kewenangannya terbatas. Tidak seperti DPR RI yang punya wewenang lebih besar. Padahal kalau di negara lain yang namanya Senator itu wewenangnya lebih besar,” ujar dia lagi.
Antara DPD RI dan DPR RI, menurutnya, sama-sama dipilih oleh rakyat. Tetapi perjuangan untuk menjadi anggota DPD RI lebih sulit.
“DPD RI itu mewakili rakyat di seluruh daerah. Kalau DPR RI mewakili daerah pemilihan masing-masing. Mereka juga sebagai wakil parpol, kalau kita anggota DPD RI non-partisan, independen,” tegasnya.
Adapun 12 finalis Putri Otonomi Indonesia 2022 yang ikut audiensi dengan Ketua DPD RI adalah Safira Hasna Nada (Banyumas), Nur Latifah (Deli Serdang), Faradissa Djasmine A (Kebumen), Estevina Fiona Gabriel Dien (Minahasa), Gresita Fenny Siahaan (Tapanuli Utara), Destika Meliani A (Bogor), Shafira Zahrah Nabilla (Bandung), Rizqita Chyani Mulai (Kotawaringin Timur), Susiko Loipebina Ginting (Karo), Aqeela Jenifer Thurai (Karanganyar), Bonanza Octyokora (Serang) dan Widya Agustivani (Dharmasraya).
(Putrie/dpd)