PADANG, AmanMakmur.com — Respons cepat Rektor Unand Prof Yuliandri terhadap kejadian bencana gempa di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) yang memiliki daya rusak masif.
Belum sehari bencana terjadi, Rektor Unand melepas Tim Peduli Bencana Unand melakukan aksi tanggap darurat bencana gempa bumi di Pasbar.
“Tim Tanggap Darurat Unand ini adalah tim 24 jam standby, siap sewaktu-waktu dikerahkan untuk membantu masyarakat yang tertimpa musibah di mana saja di Republik ini,” ujar Prof Yuliandri, Jumat (25/2) sore di pelataran parkir Fakultas Kedokteran Unand Jati Padang.
Tim Peduli Bencana Unand terdiri dari tiga elemen, Fakultas Kedokteran, RS Unand dan RS M Djamil Padang. Saat melepas tim, Rektor Unand Prof Yuliandri didampingi Dirut RS Unand dr Yevri Zulfiqar dan Koordinator Tim dr Rizki.
dr Yevri mengatakan tim tanggap darurat terdiri dari dokter ortopedi seperti dr Hermansyah, juga ada dari dokter bedah, dan dokter penyakit dalam serta dokter THT.
“Hari ini ada sembilan dokter kita berangkatkan ke lokasi becana dalam tajuk Unand Peduli Tanggap Darurat Bencana Gempa Pasbar.
Sementara itu, Rektor Unand Prof Yuliandri mengatakan, Unand memiliki tim peduli bencana yang selalu reaksi cepat dalam tanggap darurat bencana.
“Hari ini tim pertama kita kerahkan untuk bantu masyarakat yang butuh pertolongan medis, Tim hari ini adalah untuk penanganan soal kesehatan, seperti luka-luka atau patah tulang,” ujar Prof Yuliandri.
Tim Peduli Tanggap Bencana Unand ini diharapkan bekerja ikhlas dalam membantu warga di daerah bencana.
Unand kerahkan dokter tulang, THT dan penyakit dalam. Besok Sabtu, kata Rektor juga dilepas tim terkait keilmuan yakni tim dari Pusat Studi Gempa Unand.
Tim besok juga akan dilepas Prof Yulinadri itu untuk mengecek kelayakan bangunan, baik bangunan publik maupun bangunan warga untuk aman ditempati.
“Selamat jalan untuk misi kemanusian ini. saya lepas secara resmi dengan ucapkan bismillahirahmanirrahim, ayo bantu warga kita korban bencana gempa Pasbar,” ujar Prof Yuliandri.
Ketua Tim pertama dr Rizki mengatakan tim akan melakukan observasi kesehatan warga selama tiga hari ke depan.
“Nanti bisa digilir dan ditambah tenaga relawan medisnya terhantung kondisi di daerah bencana,” ujar Rizki.
(Rel/Adt)