JAKARTA, AmanMakmur.com —Heboh masalah Gus Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama, seperti persepsi yang terbangun di media sosial, Febby Dt Bangso (FDB), Senior GP Ansor Sumatera Barat angkat bicara terhadap masalah itu.
FDB menyampaikan permohonan maaf jika ada banyak pihak yang tersinggung dengan opini yang berkembang liar sejak siang hari kemaren di media sosial.
“Adapun yang disampaikan Menteri Agama di sela-sela acara peresmian rumah toleransi di Pekanbaru, Rabu (23/2), adalah bagaimana menjaga harmonisasi, toleransi, suara maksimal toa yang diatur agar nyaman bagi yang beribadah dan bagi lingkungan yang beragama non muslim di sekitar kita,” ujar FDB, dalam keterangan persnya, Kamis (24/2).
Analogi yang digunakan oleh Gus Yaqut, menurut FDB mungkin kurang pas dengan mengambil contoh suara hewan, padahal yang dimaksud dan dibahas masalah volume suara bukan masalah azannya
“Tentu publik boleh memandang dari sisi yang berbeda dengan sisi yang disampaikan dan yang dijelaskan oleh Gus Yaqut,” imbuh FDB.
FDB meyakinkan bahwa tidak ada maksud Menag menyinggung, menyakiti, atau sarkasme, dan tentu saja kesalahan analogi atau contoh yang digunakan jangan dipolitisasi.
“Jangan lah kita tergiring sampai ke perpecahan umat Islam, sebab Gus Yaqut adalah beragama Islam, tidak mungkin dia menodai agamanya,” lanjut FDB lagi.
Mengenai pernyataan Ketum LKAAM Sumbar mengharamkan Menag Yaqut datang ke Sumbar, FDB menyampaikan bahwa harus diapresiasi sebagai bentuk spontanitas di negeri Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah.
“Kita bisa memahami ini, tapi yakin dan percayalah apa yang ingin disampaikam Menag tidak seperti persepsi yang terbangun,” terangnya.
Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran dan catatan khusus bagi Gus Yaqut dalam membangun narasi atau pun kalimat yang akan beliau sampaikan pada masa yang akan datang
“Sekagi lagi, saya selaku Keluarga Besar GP Ansor Sumatera Barat menyampaikan maaf yang setulus tulusnya, jika perkataan Gus Yaqut kurang pas dalam menempatkan analoginya,” harap FDB.
(Rel/Adt)