PADANG, AmanMakmur.com —Banyak orang-orang hebat, mulai dari Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota, Jenderal tentara, polisi dan pengusaha besar di Indonesia ini, yang berasal dari pendidikan pesantren. Jadi Presiden pun bisa santri yang berasal dari pesantren.
Kalimat motivasi dan pemompa semangat itu disampaikan Ketua Umum LKAAM (Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau) Sumbar Fauzi Bahar Dt Nan Sati, ketika menjadi pembina upacara bendera, Senin (14/2), di Pondok Pesantren Shine Al Falah Perkampungan Minangkabau, Koto Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Padang.
Karena itu, kata Fauzi Bahar, para santri Pesantren Shine Al Falah tidak boleh minder, tidak boleh kecil hati walaupun berasal dari keluarga kurang mampu, bahkan banyak santri yang berstatus anak yatim. Santri harus berani dan harus bernyali, karena negara tidak akan membedakan yatim atau tidak, tetapi akan melihat prestasi dan kemampuan.
“Anak-anakku semua, mari tunjukkan prestasimu. Nilai akademik yang hebat dan kemampuan hafal Al-Qur’an adalah modal untuk melanjutkan pendidikan dan pekerjaan. Mau jadi dokter, mau jadi tentara, atau mau jadi Walikota bisa saja,” kata Walikota Padang dua periode (2004-2014) ini.
Santri yang hafal Al Qur’an di atas 20 Juzz diuji langsung oleh Fauzi Bahar membacakan ayat Al Qur’an. Tiga orang di antara santri mendapatkan hadiah uang tunai, yaitu Ramadona Zurien Fiamanilah dari Madrasah Aliyah, Nadia dari Madrasah Tsanawiyah dan Niha Aprila dari Madrasah Salafiyah. Ketiganya ditantang untuk masuk kedokteran jika lulus Madrasah Aliyah nantinya.
Sebagai Ketua Umum LKAAM Sumbar, Fauzi Bahar berpesan agar nilai-nilai adat Minangkabau yang luhur juga diberikan kepada santri Pondok Pesantren Shine Al Falah sebagai bagian muatan lokal. Materinya bisa disampaikan oleh para Ninik Mamak dan Pengurus LKAAM di Kota Padang khususnya.
Santri Pesantren Shine Al Falah, yang jumlah santrinya hampir 1.000 orang sangat antusias dengan motivasi dan arahan dari Ketum LKAAM Sumbar Fauzi Bahar. Bahkan dalam dialog seusai upacara, para santri menyampaikan keinginannya menjadi dokter, marinir, dan polwan kepada Fauzi Bahar.
Ketua Umum Yayasan Shine Al-Falah Buya Syamsul Akmal, menyampaikan aspirasi pondok pesantren terhadap adanya pihak-pihak yang mengaku sebagai pemilik tanah. Padahal pesantren telah membelinya dengan dana umat dan sumbangan donatur. “Mohon Ketum LKAAM Sumbar Pak Fauzi Bahar yang juga Ketua Dewan Penyantun Yayasan Shine Al Falah membantu orang yang merongrong kelangsungan pesantren ini,” kata Buya Syamsul Akmal Tuanku Putih.
Hal ini langsung ditanggapi oleh Ketum LKAAM Fauzi Bahar. Katanya, tidak boleh seorangpun mengganggu kelangsungan proses belajar di pesantren. Sebab pelayanan pendidikan ini adalah tugas pemerintah yang dilakukan oleh yayasan.
“Jika ada oknum yang menggangu kelangsungan Pesantren Shine Al Falah berhadapan dengan hukum. Kami dan seluruh keluarga besar pesantren akan melawannya,” kata Fauzi Bahar, sembari juga memberi buah tangan 100 zak semen untuk pembangunan ruang belajar pesantren.
Dalam pertemuan seusai upacara, hadir Dewan Pengawas Buya Zulbadri dan Syekh Mudo Yumisdi, Dewan Pembina Buya Syaiful Adnan, dan Buya Zulmasri, Pimpinan Pondok Pesantren Perkampungan Minangkabau Buya Adi Sahyogi, Kepala Panti Al-Falah Wendriman, Ketua Perguruan Silat Al-Falah Azwarman Pandeka Mangukoto Rajo, dan Ketua RT 03/RW 06 KPIK Edi Sukrisno.
(Rel/Nov)