AGAM, AmanMakmur.com — Masyarakat Nagari Tigo Balai Kecamatan Matur, Kabupaten Agam gembira dengan kedatangan Senator asal Sumbar H Leonardy Harmainy Dt Bandaro Basa, SIP, MH. Mereka minta agar Leonardy turut mendorong perbaikan bendungan Ulu Aia Bancah.
Juga dimintakan agar Leonardy membantu perjuangan masyarakat Tigo Balai memperjuangkan tanah Ulayat di Bukit Saribulan. Tanah seluas 170 hektar itu habis HGU-nya pada tahun 2024. Namun sudah banyak isu bahwa tanah itu dikembalikan ke negara/daerah. Kabarnya akan dibangun universitas di sana.
“Ini sudah menjadi tuntutan masyarakat kami Pak. Masyarakat kami ingin tanah itu dikembalikan ke Tigo Balai agar bisa dikelola. Sebab saat ini tanah itu terlantar,” ujar Walinagari Tigo Balai, Jumet Efendi kepada Anggota DPD RI Leonardy Harmainy.
Walinagari mengungkapkan bahwa tanah itu dikuasai oleh PT Sinar Era Baru Mas. Kini seperti tak tergarap lagi. Sudah coba ditelusuri perantau. Ada kesepakatan dengan pemegang saham di Jakarta, tanah akan dikembalikan ke masyarakat.
Tapi, kata walinagari, masyarakat khawatir jika tanah itu jelang habis 2024 beralih kepemilikan, akan dibangun universitas dan lainnya. Padahal dalam kopian perjanjian yang disimpan kantor nagari, tiga tahun saja tidak digarap, maka kepemilikan beralih ke nagari.
“Besar harapan kami bapak dapat membantu solusi terhadap permasalahan ini,” ujarnya diamini oleh para walikorong di Tigo Balai.
Walinagari dan walikorong juga mengeluhkan tentang keberadaan UPT Pembibitan dan Produksi Ternak Matur. Lokasinya di Tigo Balai, tapi masyarakat Tigo Balai tidak pernah ditawari membeli bibit sapi di sana. Padahal sering terjadi serah terima beli bibit sapi di sana.
Masyarakat Tigo Balai sering kecewa jika ingin mendapatkan layanan suntik ternak. Alasannya berada di daerah lain. Bahkan jika telah datang pun, tenaga yang menyuntik ibarat orang baru pandai menyuntik ternak. Sudah lima kali disuntik tapi sapi tak kunjung mengandung.
“Dana Rp70.000 hingga Rp100.000 bagi peternak di Tigo Balai sangat berharga pak. Apalagi telah lima kali suntik tidak kunjung hamil sapinya. Cukup besar biaya yang dikeluarkan,” ungkap kekecewaan mereka.
Ketua Bamus Syafril B mengatakan masih ingat ketika Leonardy menghadiri peresmian UPT Pembibitan dan Produksi Ternak di Jorong Cubadak Lilin. Masyarakat juga mendapatkan manfaat. “Ketua Kelompok Ternak Cubadak Lilin minta sampaikan salam kepada Bapak. Kami mengharapkan agar keberadaan UPT itu lebih bermanfaat. Kami siap sedia lahan untuk mendukung penanaman rumputnya,” kata Syafri.
Ketua KAN E Dt Palimo juga mengharapkan dorongan dan fasilitasi Leonardy terhadap kemajuan Matur umumnya dan Tigo Balai khususnya. Masih dirasakan manfaat bantuan handtractor yang diberikan Leonardy pada 2014. “Matur dapat 18 handtractor sewaktu bapak di DPRD Sumbar dulu. Masing-masing Jorong dapat tiga buah dan masih dimanfaatkan hingga kini,” tegasnya.
Sekcam Matur, Alhafid, yang baru bertugas di kecamatan itu menyambut baik kedatangan Senator asal Sumbar yang merupakan anak Rang Agam. Dia meminta walinagari, perangkat dan tokoh masyarakat untuk menggali isu-isu yang bermanfaat bagi pengembangan nagari untuk dibawa ke pusat.
“Keberadaan beliau sebagai di DPD RI tentu punya corong yang lebih keras untuk memperjuangkan hajat hidup masyarakat Sumbar,” katanya.
Leonardy menyarankan agar walinagari, bamus dan sejumlah tokoh masyarakat membahasnya dalam rapat, apakah ternak sapi bisa jadi produk unggulan nagari. Sebab di Matur sudah ada UPT Pembibitan dan Produksi Ternak.
“Bicarakan potensi ini dalam rapat nagari. Jadikan ini salah satu unit usaha BUMNag,” ujar Leonardy, dalam keterangan persnya, Jumat (31/12).
Terkait keluhan, UPT tidak pernah menawarkan sapi yang dibibitkan di sana, Leonardy mengajak agar masyarakat yang datang ke sana untuk membeli sapi tersebut.
Menurut Leonardy, ini salah satu upaya menjawab dugaan masyarakat terhadap kinerja UPT itu.
Sementara untuk keluhan sulitnya masyarakat mendapatkan bantuan mantri hewan untuk menyuntik ternak mereka agar bunting, Leonardy meminta Sekcam Alhafid membuat catatan kepada camat.
“Ada baiknya Pak Sekcam menjadikannya catatan untuk diserahkan kepada Pak Camat. Agar bisa ditindaklanjuti karena kondisi ini sama dengan Puskesmas yang tidak ada dokter atau bidannya,” ungkap Leonardy lagi.
Untuk lahan pertanian yang terkendala air, Nagari Tigo Balai diminta untuk membuat embung. Embung selain dimanfaatkan untuk penampungan air, bisa juga dijadikan arena wisata air.
Embung dimulai dengan dana nagari dan kelanjutannya diusulkan untuk mendapatkan dana bantuan dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Produk unggulan dan embung ini merupakan prioritas penggunaan dana desa. Pengembangan produk unggulan dan pengelolaan embung ini diserahkan ke BUMNag Sakato. Keuntungan BUMNag bisa dimanfaatkan untuk mendukung program dan kegiatan yang tidak bisa didanai dengan dana desa.
Dia juga mengingatkan pentingnya pemanfaatan dana desa dengan sebaik-baiknya.
Dalam pertemuan itu juga dibahas tentang pembentukan daerah otonomi baru. Kabupaten Agam dimekarkan hangat kembali dibicarakan sekaitan hasil penelitian salah satu universitas terhadap faktor-faktor pendukung pemekaran tersebut. Leonady diminta untuk turut mengawal wacana ini hingga saat moratorium pemekaran wilayah dicabut, usulan bisa ditindaklanjuti.
(Zul)