JAWA BARAT, AmanMakmur.com—Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengunjungi Karaton Sumedang Larang (KSL), Sabtu (21/8). Dalam kesempatan itu, LaNyalla menyampaikan pentingnya peran Kerajaan dan Kesultanan terhadap eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kehadiran LaNyalla dan rombongan, disambut Raja KSL, Paduka Yang Mulia Sri Radya HRI Lukman Soemadisoeria, beserta prameswari dan pengurus keraton lainnya.
Sedangkan Ketua DPD RI hadir bersama sejumlah senator, yaitu Fachrul Razi (Aceh), Bustami Zainudin (Lampung), Eni Sumarni (Jawa Barat), Habib Ali Alwi (Banten), Ahmad Nawardi (Jatim), Andi Muh Ihsan (Sulsel), Habib Abdurrahman Bahasyim (Kalsel), TB Ali Ridho Azhari (Banten), Asep Hidayat (Jabar).
Rombongan ini turut didampingi Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, Sekjen DPD RI Rahman Hadi, Sekjen Majelis Adat Kerajaan Nusantara Yani WS Koeswodidjoyo, dan Ketua Tim Pokja Kerajaan Nusantara Dr Yurisman Star.
Rombongan senator mendapat sambutan alunan gamelan Kebo Jiro yang biasa ditampilkan untuk menyambut tamu-tamu agung. Dilanjutkan atraksi pencak silat Sunda dan tari topeng khas Sumedang.
Saat menyampaikan sambutan, LaNyalla berbicara soal pidatonya saat menjadi Pimpinan Sidang bersama DPR RI-DPD RI yang dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres KH Ma’ruf Amin pada Senin (16/8) lalu. Dalam pidatonya itu, Ketua DPD RI juga menyinggung peran penting Kerajaan dan Kesultanan.
“Saya sengaja mengingatkan semua anak bangsa, bahwa Negara dan Bangsa ini lahir atas peran serta Kerajaan dan Kesultanan Nusantara. Bahkan bangsa ini sejatinya adalah bangsa yang besar dan kuat. Karena Kerajaan dan Kesultanan Nusantara telah memiliki peradaban yang unggul,” kata LaNyalla.
Senator asal Jawa Timur itu menyebut, kiprah dan wilayah kekuasaan Kerajaan dan Kesultanan Nusantara tercatat dengan jelas dalam sejarah dunia. Termasuk, peninggalan adi luhung kebudayaan hingga karya agung dalam beragam bentuk.
“Saya juga menyinggung sumbangan konkret para Raja dan Sultan Nusantara dalam mendukung Kemerdekaan Republik Indonesia. Termasuk sumbangan material dan dukungan moral dari para Raja dan Sultan kepada Bung Karno dan Bung Hatta dalam masa kemerdekaan dan pembentukan NKRI ini,” tuturnya.
Ditegaskan LaNyalla, negara ini bukan dilahirkan oleh partai politik di mana saat ini, partai politik justru menjadi sentral penentu kekuasaan. Partai politik juga dinilai menjelma menjadi satu-satunya saluran bagi calon pemimpin bangsa untuk dapat dipilih oleh rakyat.
“Karena itu, DPD RI sebagai wakil daerah, terus berkomitmen untuk menyuarakan kepentingan daerah dan stakeholder di daerah, termasuk lembaga adat, yang diwakili oleh Kerajaan dan Kesultanan Nusantara, sebagai salah satu pemegang saham republik ini, agar mendapat tempat yang layak dalam proses penentuan perjalanan pembangunan bangsa,” papar LaNyalla.
Atas dasar itulah saat ini DPD RI tengah mendorong agar terwujud Amandemen Konstitusi Indonesia. LaNyalla mengatakan, DPD RI berharap agar ada perbaikan dan koreksi atas Amandemen sebelumnya di tahun 2002 silam.
“Salah satunya, pentingnya peran DPD RI sebagai wakil daerah untuk terlibat aktif dalam penyusunan Pokok-Pokok Haluan Negara. Sekaligus membuka saluran bagi putra-putri terbaik bangsa ini untuk mendapatkan hak-nya dalam pemerintahan, yang sejatinya merupakan hak asasi setiap warga negara untuk memilih dan dipilih,” tutur Mantan Ketua Umum PSSI itu.
(Rel/dpd)