PAYAKUMBUH, AmanMakmur.com—Maraknya aksi terorisme dan sikap intoleran yang menghiasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) saat ini, secara tak langsung berdampak terhadap kehidupan masyarakat di Indonesia. Hal tersebut kian diperparah, karena stigma teroris kadang dikaitkan dengan Islam.
Tentunya hal tersebut mengundang perhatian kalangan tokoh masyarakat dan ulama di berbagai daerah. Karena, dalam Islam sendiri sangat menjaga bagaimana masyarakatnya menjaga hubungan antar sesama manusia, baik itu antar suku, agama dan bangsa.
“Dalam Islam, menjaga silaturahmi antarsesama muslim, antaragama dan anatarbangsa adalah sebuah keniscayaan. Tidak ada satupun pengajaran dalam Islam yang boleh menyakiti antarsesama, karena kita harus menjaga hubungan antarmanusia Dan antaragama pun ada aturannya,” ungkap Ustadz Nurul Islamy, Perwakilan Yayasan Kuttab Ashabul Quran, Payakumbuh, Kamis (13/5).
Lebih jauh ustadz Nurul Islami memaparkan, bahwa jangankan menyakiti fisik, menyakiti perasaan dan menginjak martabat seseorang sangat dilarang dalam Islam.
Tidak layak dalam Islam apalagi yang muslim sejati mengucilkan hal tersebut atau memandang sebelah mata ajaran Rasullullah yang menebarkan kasih sayang.
“Ajaran Islam sangatlah sempurna terutama yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan manusia, dimana dalam Islam saling menghargai dan saling menyayangi serta saling bertoleransi antar sesama,” lanjut Nurul Islamy.
Ia juga menyikapi, sikap intoleran yang sering dijumpai, bahkan dengan kebebasan sosial media, tentunya akan berdampak terhadap keutuhan kebinnekaan di Indonesia.
Sekaitan dengan adanya aksi-aksi terorisme, bom bunuh diri, sikap intoleran dan radikalisme, menurutnya itu sangat bertentangan dengan ajaran Islam.
“Jangankan membunuh orang lain, harta, martabat orang lain sebagai mana ajaran Islam, haram hukumnya jika kita menginjak-injaknya. Termasuk mencaci maki dan menjelekkan sesama manusia dan muslim sangat dilarang dalam Islam,” tegasnya
Semoga berkah Ramadan di rasakan oleh bangsa kita Indonesia, termasuk semua negara di dunia.
“Kita mengajak umat Islam untuk berpegang teguh dari ajaran Nabi Muhammad, terutama dalam hal kita bersosialisasi, baik sesama muslim maupun sesama umat beragama dan yang lainnya,” terangnya.
Ustad Nurul Islamy juga menekankan bahwa, pihaknya menolak tindakan terorisme, radikalisme dan sikap intoleran yang dilakukan segelintir orang, karena itu sangat bertentangan dengan ajaran Islam.
(Rel/nov)