ArtMagz
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
No Result
View All Result
ArtMagz
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
No Result
View All Result
ArtMagz
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
Home Berita

Jika Melemahkan, Sultan B Najamudin Minta Penggabungan Kemendikbud dan Ristek Dikaji Ulang

Sabtu, 10/4/21 | 11:07 WIB
in Berita
0
Post Views: 219

JAKARTA, AmanMakmur.com—Wakil Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin melalui keterangan resminya Sabtu (10/4) menanggapi kebijakan pemerintah melebur fungsi Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) ke dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

“Kita punya pengalaman di masa lalu terhadap penggabungan kedua kementerian tersebut. Dan hasilnya justru tidak efektif dan maksimal. Dimana pada akhirnya fungsi ristek dikembalikan lagi ke Kementerian Ristek dan fungsi pendidikan juga dikembalikan ke Kementerian Dikbud,” ujarnya.

Lanjutnya menurut senator muda asal Bengkulu tersebut wacana penggabungan ini mesti dipertimbangkan ulang jika seandainya penyatuan itu dilakukan justru akan melemahkan fungsi kedua lembaga. Selain itu tambah Sultan seharusnya yang dilakukan oleh pemerintah adalah menguatkan kedua lembaga tersebut dengan tetap berdiri sendiri.

Baca Juga

Kementerian PU Perkuat Program Padat Karya 2025, Targetkan Serapan 138.000 Tenaga Kerja

Kementerian PU Perkuat Program Padat Karya 2025, Targetkan Serapan 138.000 Tenaga Kerja

Jumat, 09/5/25 | 20:11 WIB
Bupati Tanah Datar Minta Masyarakat Waspada Terhadap Berbagai Potensi Bencana

Bupati Tanah Datar Minta Masyarakat Waspada Terhadap Berbagai Potensi Bencana

Jumat, 09/5/25 | 20:06 WIB
21 Tahun Wafatnya Penyair Hamid Jabbar: Memaknai Arti dari Sebuah Totalitas

21 Tahun Wafatnya Penyair Hamid Jabbar: Memaknai Arti dari Sebuah Totalitas

Sabtu, 10/5/25 | 00:55 WIB

“Riset dan inovasi adalah kata kunci dalam kemajuan sebuah negara. Maka kita harus membaca konsekuensinya secara efektif, dan tidak boleh hanya dinilai dari segi efisiensi saja. Sebab dua lembaga (kepentingan) yang disatukan memiliki dampak. Apakah keduanya menjadi lebih kuat, atau terjadinya kanibal yang membuat hanya salah satu fungsi yang berjalan, bahkan bisa jadi keduanya menjadi lemah. Nah pemerintah harus benar-benar memahami akibatnya”, tegas Sultan.

Negara-negara maju sangat fokus terhadap riset dan tekhnologi. Bahkan lanjut Sultan, Kebijakan yang dihasilkan juga mesti berpijak dari data hasil riset yang harus dipertanggung jawabkan secara keilmuan (ilmiah).

“Saat ini berapa banyak kebijakan yang memiliki basis keilmuan dari proses sebuah riset. Atau sebaliknya, berapa banyak riset yang dilakukan dan berdampak kepada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang selanjutnya akan mempengaruhi cara pandang serta cara hidup manusia?”, tanya Sultan dengan satire.

Mantan Wakil Gubernur Bengkulu tersebut juga menyinggung mengenai keinginan Indonesia untuk menjadi negara yang memiliki daya saing secara global. Menurutnya hal tersebut bisa tercapai dengan kekuatan daya inovatif berbasis riset. Tanpa riset yang kuat, ia pesimis kita dapat bersaing secara global.

“Misi dalam daya saing secara global bisa diwujudkan dengan upaya meningkatkan literasi ilmu pengetahuan dan tekhnologi, meningkatkan kapasitas dan kompetensi, serta membangun riset yang menyentuh secara substansi terhadap persoalan-persoalan kebangsaan yang ada. Baik itu dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik”, tandasnya.

Sultan juga mengamini bahwa untuk menjadi bangsa inovatif yang menguasai iptek adalah apa yang diinginkan Indonesia. Hanya dengan cara itulah Indonesia bisa tampil mandiri dan berdaya saing global sehingga membuka jalan menjadi negara maju.

“Dengan cita-cita untuk mampu bersaing secara global dan menjadi negara hebat, maka arah pembangunan yang dilakukan adalah dengan melalui peningkatan kapasitas riset nasional yang mencakup kuantitas dan kualitas sumber daya iptek, meningkatnya relevansi dan produktivitas riset serta peran pemangku kepentingan dalam kegiatan riset, dan meningkatnya kontribusi riset terhadap sektor kehidupan, termasuk dalam pemulihan pertumbuhan ekonomi nasional dalam tekanan Pandemi seperti saat ini”, pungkasnya.

Terakhir Sultan juga menyampaikan bahwa Kementerian Dikbud dan Ristek adalah dua lokus yang sangat fundamental dalam membangun kehidupan generasi Indonesia dimasa yang akan datang.

“Cara merubah kehidupan bangsa Indonesia yang paling tepat adalah melalui pembenahan dunia pendidikan kita. Karena di dalamnya kita bertanggung jawab kepada sumber daya utama dalam kemajuan bangsa yaitu Sumber Daya Manusia. Tidak ada satupun negara maju di dunia yang sistem pendidikan dan risetnya lemah. Sebab, pendidikan merupakan investasi utama yang jangka panjang bagi kehidupan suatu negara. Maka saya berharap bahwa penyatuan dua kementerian ini tidak merubah arah cita-cita kita agar Indonesia dapat menjadi lebih baik”, tutupnya.

Adapun keputusan peleburan kementerian tersebut disetujui setelah DPR setelah mendapat Surat Presiden No. R-14/Pres/03/2021 perihal Pertimbangan Pengubahan Kementerian. Selain penggabungan kementerian, surat itu juga mengajukan pembentukan Kementerian Investasi.

 

(Rel/dpd)

ShareSendShare

Most Viewed Posts

  • Istri Rektor ITP Hendri Nofrianto Berpulang ke Rahmatullah (15,096)
  • Lalai Eksekusi Bupati Pessel, LBH Sumbar akan Laporkan Kejari Painan ke Jamwas dan Komjak (11,340)
  • Klaim Rinaldi sebagai Ketum IKA FMIPA Unand Ditolak Alumni (8,945)
  • Ibunda Tercinta Mulyadi Wafat, Banyak Tokoh Nasional Kirim Karangan Bunga Duka Cita (8,648)
  • Ambulans Sumbangan Warga Padang Ikut Bantu Evakuasi Korban di Palestina (8,596)
  • Mevrizal: Profesi Pengacara Syariah Menggiurkan dan Kian Diminati (7,900)
  • Menakar Peluang DPD RI Dapil Sumbar di Pemilu 2024 (7,006)
  • Memenuhi Syarat, Bacalon DPD RI Hendra Irwan Rahim Dinilai Paling Siap (6,455)
  • Puncak Peringatan Hari Koperasi, Hendra Irwan Rahim: Dua Menteri Bakal Hadir di Sumbar (6,364)
  • DPD RI Bentuk Pansus Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer (5,470)

Berita Lainnya

Inyiak Rajo: Pemimpin Baru dan Harapan Baru

‘Ajo JKA Pulang Kampuang’

Jumat, 21/2/25 | 00:37 WIB
‘Raja Penyair’ Pinto Janir Tampil Memukau di Acara Peringatan 20 Tahun Wafatnya Hamid Jabbar

‘Raja Penyair’ Pinto Janir Tampil Memukau di Acara Peringatan 20 Tahun Wafatnya Hamid Jabbar

Kamis, 30/5/24 | 06:00 WIB
‘Raja Penyair’ Pinto Janir: Taman Budaya Sumbar Itu Pengawal Peradaban!

‘Raja Penyair’ Pinto Janir: Taman Budaya Sumbar Itu Pengawal Peradaban!

Jumat, 14/6/24 | 20:18 WIB
“Delivered”, Perjalanan 10 Tahun Kepemimpinan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

“Delivered”, Perjalanan 10 Tahun Kepemimpinan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

Minggu, 20/10/24 | 06:22 WIB
“Dinamika Publik” Padang FM, Prof Ganefri: Kembalikan Ketajaman Berpikir Orang Minang

“Dinamika Publik” Padang FM, Prof Ganefri: Kembalikan Ketajaman Berpikir Orang Minang

Rabu, 06/12/23 | 19:59 WIB
“Dinamika Publik” Padang FM, Suryadi Asmi: Pimpinan Bank Nagari ke Depan Harus Visioner

“Dinamika Publik” Padang FM, Suryadi Asmi: Pimpinan Bank Nagari ke Depan Harus Visioner

Rabu, 10/1/24 | 19:42 WIB
  • Aman Makmur
  • Beranda
  • Tim Redaksi

© 2025 - Amanmakmur.com

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial

© 2025 - Amanmakmur.com