PADANG, AmanMakmur—Suryadi Asmi, Dirut Bank Nagari periode 2008-2012 dan 2012-2016, berharap dari 16 calon pimpinan Bank Nagari untuk periode 2024-2028, yang sekarang ini tengah berproses seleksinya, semoga terpilih yang terbaik di antara yang terbaik.
“Ke 16-nya merupakan orang dalam Bank Nagari, dan semua terbaik. Mereka ini telah merintis karir dari bawah, dan sangat paham dengan kultur bekerja di Bank Nagari. Tapi karena yang akan dipilih sebagai pimpinan itu hanya 5 orang, maka kita hanya bisa berharap agar terpilih yang terbaik di antara yang terbaik,” ujar Suryadi Asmi, saat menjadi Narasumber pada acara dialog di Dinamika Publik radio Padang FM (102,6 MHz), dengan tema; Suksesi Pimpinan Bank Nagari, Rabu (10/1/2024).
Menurut Suryadi Asmi, pimpinan Bank Nagari ke depan itu harus visioner. Di samping punya kompetensi yang mumpuni, independensi, dan tak kalah penting memiliki integritas yang sudah teruji. Kemudian bisa mengayomi secara internal.
Ke depan itu, sebut Suryadi, tantangan perbankan itu lebih banyak yang berhubungan dengan IT (Information Technology). Adanya digitalisasi dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik dan cepat kepada nasabah, maupun pihak lainnya.
“Meskipun saat ini Bank Nagari sudah memiliki IT yang baik, dengan produk-produk perbankan yang sudah digital, tapi untuk pengembangan usaha ke depan itu butuh pimpinan yang visioner,” ulasnya.
Suryadi menceritakan saat ia jadi Dirut Bank Nagari, untuk lebih berkembangnya usaha, pada tahun 2010 sudah ada rencana Bank Nagari untuk IPO (Initial Public Offering), atau Go Public masuk ke lantai bursa. Tetapi dengan berbagai pertimbangan dari pemegang saham, IPO tidak terjadi.
Saat itu, katanya, rencananya 20 persen saham Bank Nagari akan dijual ke publik, dan dananya akan dijadikan modal untuk pengembangan usaha dan memperluas jaringan. “Pemikirannya, Bank Nagari bisa menasional dengan punya jaringan dimana-mana. Di samping melayani para perantau, tentunya juga masyarakat banyak,” terangnya.
“Suksesnya IPO bank daerah pada saat itu, bisa dilihat pada Bank Jabar-Banten, yang semula assetnya berkisar 20 triliun, meningkat menjadi 180 triliun saat ini. Kemudian Bank Jatim meningkat menjadi 110 triliun,” tukuk Suryadi.
Lanjutnya, Bank Nagari saat ini memiliki asset sekitar 32 triliun, dengan laba usaha pada tahun 2023 kemarin kurang lebih 500 miliar. Dimana 70 persennya, atau sekitar 350 miliar dibagikan ke pemegang saham, yakni Pemprov Sumbar, Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sumbar, dan Koperasi Karyawan BPD Sumbar, sebagai dividen.
Sekiranya dengan IPO, asset dan laba usaha Bank Nagari meningkat, menurut Suryadi, tentunya dividen bagi pemegang saham ikut meningkat. Dan PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang diraih Pemprov Sumbar dan Pemkab/Pemko se-Sumbar tentu ikut bertambah.
“Inilah peran Bank Nagari di dalam mendorong pertumbuhan ekonomi (PE), baik daerah maupun nasional, berupa pemberian dividen. Dan sejak berdiri pada tahun 1962, sampai sekarang Bank Nagari tetap eksis memberikan kontribusi terhadap pembangunan Sumbar,” tukas Suryadi.
Ditambahkan Suryadi, pimpinan Bank Nagari ke depan itu harus memiliki integritas yang terukur. Sebab, katanya, persoalan perbankan ini adalah masalah trust (kepercayaan). “Kalau pimpinan bank tidak punya integritas, tentunya akan berdampak kepada kepercayaan masyarakat terhadap bank,” ingatnya.
Kemudian, Suryadi Asmi berharap pimpinan Bank Nagari ke depan itu harus bisa mengayomi. Tidak bekerja sendirian, tapi kerjasama tim. Karena yang banyak bekerja itu pegawai di bawah.
“Ya seperti sistem MLM lah. Produk-produk yang dihasilkan disosialisasikan secara berjenjang sampai ke pegawai yang di bawah,” harap Suryadi Asmi, yang berkarir di Bank Nagari dari bawah, kemudian menjadi Kepala Cabang di beberapa daerah antara lain, Sijunjung, Sawahlunto, Payakumbuh, Solok, Cabang Utama Padang, Jakarta, dan menjabat di beberapa Pemimpin Divisi di Kantor Pusat dan Direktur Pemasaran, serta puncaknya jadi Dirut Bank Nagari 2 periode.
Adapun dialog Dinamika Publik yang dilaksanakan di studio radio Padang FM Jl S Parman Ulak Karang Padang ini, dipandu oleh Broadcaster Senior Jadwal Djalal dan Isa Kurniawan (Wartawan).
(ika)