PADANG, AmanMakmur.com —Sudah terbiasa sering ditinggal pergi itulah curhatan istri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Nevi Zuairina di hadapan Pemred dan Owner media yang tergabung dalam Jaringan Pemred Sumbar (JPS), pada diskusi bulanan dengan tema “Terima Kasih Pak Gubernur Irwan Prayitno”, Jumat (15/1), di Hotel Daima Padang.
Pasalnya, kata Nevi, demikian Anggota DPR RI PKS ini biasa disapa media di Sumbar, suaminya Irwan Prayitno bertarbelakang aktivis, baik kampus mau pun sosial masyarakat.
“Jadi begitu Bapak jadi Anggota DPR RI dan 10 tahun memimpin Sumbar, karena tugas dan pengabdian, keluarga sudah sering ditinggal, dan itu sudah biasa. Justru sebagai istri, Ibu hanya bisa menyupor, dan Bapak pantang membawa masalah di luar ke rumah,” ujar Nevi saat menyampaikan rasa sebagai pendamping setia Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.
Kalau pun menumpahkan masalah di rumah, Anggota Komisi VI DPR RI ini menempatkan diri sebagai pendengar yang baik saja.
“Kalau ditanya dari mana, apa kegiatan Pak? Pasti Bapak suruh tanya ke ajudan aja. Ya kalau mau tahu giat Bapak, saya tanya ke ajudan,” ujarnya.
Kuncinya dengan suami yang lebih banyak waktu untuk mengabdi ke masyarakat, kata Nevi, komunikasi dan sinergi serta terus berdoa bermohon kepada Allah untuk bekerja dengan hati.
“Tidak bekerja mencari uang, tahta dan popularitas. Fokus saja bekerja dengan hati,” ujar Nevi.
Tapi Irwan Prayitno menegaskan, prinsipnya sesibuk-sibuk bekerja tetap nomor satukan keluarga.
“Sedang rapat serius ada WA anak minta pulsa, pasti saya jawab tunggu dan segera kirim pulsa. Anak beli HP aja istri saya ngga tau tuh. Anak minta ke saya, kok nggak ke Ibu jawab anak berat urusannya Yah, hehehe,” ujar Irwan Prayitno tersenyum.
IP, demikian panggilan akrab Gubernur Sumbar disapa, satu bulan lagi akan mengakhiri pengabdian sebagai Gubernur Sumbar dua periode.
Di diskusi JPS, IP memastikan puas menjadi pelayan masyarakat Sumbar selama 10 tahun.
“Habis jadi gubernur biarlah saya jadi ajudan istri saja lagi, hehee. Tapi ada empat kegiatan menanti satu dosen di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Rektor Universitas Adzkia, Konsultan Sumber Daya Manusia dan menerbitkan banyak buku,” ujar IP.
Akademisi Unand Ilham Aldelano Azre berharap Pak IP bisa menjadi guru bagi politisi dan pemimpin muda di Sumbar.
“Banyak ilmu dan trik yang dimiliki Pak IP tentu kita berharap Pak IP tidak ke PKS saja berbaginya, namun mau curah ilmu dan kiat ke pemimpin muda yang banyak muncul di Sumbar saat ini,” ujar Azre, dan dijawab Irwan Prayitno dengan siap dan siap.
(Rel/nzvoice)