
YOGYAKARTA, AmanMakmur ––DPD RI kembali menegaskan perannya sebagai jembatan aspirasi daerah sekaligus memperkuat sinergi kemanusiaan lintas wilayah, dengan memastikan tidak ada mahasiswa yang tertinggal dalam mengakses pendidikan akibat bencana alam.
Sebagai bentuk nyata kepedulian, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), GKR Hemas menyalurkan bantuan dana pendidikan sebesar Rp750.000.000 yang diperuntukkan khusus bagi keberlanjutan pendidikan mahasiswa terdampak bencana Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, yang menempuh pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Bantuan ini mencakup pembiayaan Uang Kuliah Tunggal (UKT), biaya SKS, kebutuhan hidup (living cost), hingga uang saku mahasiswa. Bantuan tersebut diberikan pada kegiatan Sapa Aruh GKR Hemas: Sinergi Aksi untuk Mahasiswa Terdampak Bencana Aceh–Sumut–Sumbar, yang digelar di Aula Utama Wisma Bukit Barisan, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Jumat 19 Desember 2025.
Dana yang akan disalurkan merupakan hasil kolaborasi antara masyarakat dengan Polda DIY melalui event Jomlo Fest yang digelar PT Kontener Production. Dalam hal ini Kraton membantu menyalurkan ke mahasiswa.
“Dana bantuan ini dapat dimanfaatkan untuk membantu keberlanjutan pendidikan mahasiswa terdampak. Tim akan segera melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan pihak kampus, organisasi mahasiswa daerah, serta pemerintah daerah agar penanganannya berjalan tepat,” jelas GKR Hemas, melalui keterangan pers, Senin (22/12/2025).
Kegiatan ini menjadi ruang dialog dan penyerapan aspirasi mahasiswa terdampak bencana yang saat ini menempuh pendidikan di DIY. GKR Hemas menegaskan bahwa aspirasi mahasiswa akan menjadi dasar penting dalam penguatan advokasi kebijakan di tingkat nasional, khususnya terkait penanganan dampak bencana berbasis daerah.
“DPD RI memiliki peran strategis untuk mendorong penguatan kebijakan penanggulangan bencana berbasis daerah, termasuk skema bantuan afirmatif bagi mahasiswa terdampak. Aspirasi yang disampaikan hari ini akan menjadi bahan penting dalam advokasi kami kepada pemerintah pusat dan kementerian terkait,” ujar GKR Hemas.
Ia juga menyampaikan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta turut mengambil bagian aktif dalam penanganan dampak bencana, terutama yang berkaitan dengan keberlanjutan pendidikan mahasiswa perantau, sejalan dengan arahan Gubernur DIY.
“Daerah Istimewa Yogyakarta tidak tinggal diam. Pemerintah daerah berkomitmen untuk turut membantu penanganan dampak bencana, termasuk persoalan pendidikan mahasiswa asal Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang sedang menempuh studi di Yogyakarta,” ungkapnya.
Dalam proses penyaluran bantuan, GKR Hemas menekankan pentingnya akurasi dan verifikasi data agar bantuan benar-benar tepat sasaran. Ia meminta dilakukan klasifikasi tingkat dampak bencana serta verifikasi silang dengan data perguruan tinggi dan instansi terkait untuk memastikan keabsahan penerima manfaat.
Sejumlah perguruan tinggi di Yogyakarta disebut telah lebih dahulu memberikan keringanan biaya pendidikan bagi mahasiswa terdampak bencana, sejalan dengan arahan Gubernur DIY. Perguruan tinggi tersebut antara lain UGM, UIN Sunan Kalijaga, UNY, UKDW, UPN, dan UNU Yogyakarta. Untuk mahasiswa yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi swasta lainnya, akan difasilitasi bantuan lanjutan sesuai kebutuhan.
Menutup kegiatan, GKR Hemas menitipkan pesan moral kepada mahasiswa dan pengurus organisasi kedaerahan agar amanah bantuan ini dijaga dan dikelola secara bertanggung jawab.
“Saya menitipkan harapan besar kepada adik-adik mahasiswa dan pengurus organisasi daerah agar bersama-sama menjaga kepercayaan ini. Pendataan dan verifikasi harus dilakukan secara cermat agar bantuan benar-benar sampai kepada mereka yang paling membutuhkan,” pesannya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah DIY, Kepala Dinas PMK2PS DIY, perwakilan perangkat daerah DIY, Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa (IKPM) Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat beserta para pembina, Pembantu Rektor III ITN Yogyakarta, serta PT Kontener Production Yogyakarta.
(R/dpd)












