
JAKARTA, AmanMakmur —– Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat pemerataan pembangunan melalui Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) berbasis padat karya.
Tahun 2025, program ini dilaksanakan di 676 lokasi dan menyerap lebih dari 14 ribu tenaga kerja lokal di seluruh Indonesia.
Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan bahwa program padat karya merupakan bentuk nyata keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat desa sekaligus memperkuat fondasi ekonomi lokal.
“PISEW bukan sekadar membangun jalan atau saluran, tetapi membuka ruang bagi masyarakat desa untuk bekerja, berdaya, dan meningkatkan nilai ekonomi di wilayahnya. Melalui pendekatan padat karya, masyarakat menjadi pelaku utama pembangunan di desanya,” kata Menteri Dody, melalui keterangan pers, Selasa (28/10/2025)
PISEW diarahkan untuk memperkuat konektivitas antar-desa, akses pertanian, dan pengembangan kawasan ekonomi produktif. Peningkatan jalan pertanian, drainase, dan infrastruktur dasar diharapkan memperlancar distribusi hasil panen dan memperkuat rantai ekonomi desa menuju swasembada pangan nasional.
Salah satu lokasi pelaksanaan PISEW 2025 adalah Desa Baluk dan Desa Banyubiru di Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali. Pekerjaan meliputi pembangunan jalan beton usaha tani, plat duiker, dan dinding penahan tanah (DPT). Kegiatan dimulai 25 Agustus dan ditargetkan selesai 22 November 2025 untuk memperlancar mobilitas hasil pertanian seperti padi, kakao, dan kelapa.

“Kami berharap jalan usaha tani yang dibangun ini dapat mempermudah petani membawa hasil panen ke pasar, menurunkan biaya distribusi, dan meningkatkan pendapatan masyarakat desa,” ujar Menteri Dody.
Program ini juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat dan mempercepat perputaran ekonomi lokal. Masyarakat turut terlibat dalam seluruh tahapan kegiatan, mulai dari perencanaan hingga pemeliharaan infrastruktur.
Wilayah lain penerima manfaat PISEW 2025 adalah Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Di dua desa berbatasan, Desa Guworejo dan Desa Puro, dibangun jalan beton sepanjang 900 meter yang menjadi akses vital untuk distribusi hasil pertanian dan bahan kebutuhan pokok menuju pusat Kabupaten Sragen, sekaligus mendukung kesejahteraan masyarakat setempat secara berkelanjutan.
(R/pu)












