
JAWA TENGAH, AmanMakmur ––Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir meresmikan fasilitas pendidikan dan kesehatan, serta peluncuran E-KTAM di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (13/12/2025).
Fasilitas pertama yang diresmikan Haedar Nashir adalah Gedung Ahmad Syafi’i Maarif Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) UMS. Haedar juga melakukan grand opening operasional RS AR Fachruddin UMS.
Sebagai informasi, Gedung Ahmad Syafi’i Ma’arif memiliki desain futuristik mengkombinasikan modernitas dan ramah lingkungan. Gedung ini memiliki luas 17 ribu meter persegi, dengan tinggi 8 lantai, dan memiliki 32 ruang kelas, serta ruang penunjang lainnya.
Sementara itu, Gedung RS AR Fachruddin UMS merupakan gedung ramah lingkungan berlantai 5 yang terdiri dari blok A, blok B, dan blok utilitas. RS UMS saat ini merupakan rumah sakit dengan tipe C dan menyediakan ruang rawat inap yang nyaman dengan kapasitas kurang lebih 120 tempat tidur.
Dalam sambutannya, Haedar mengapresiasi UMS atas pembangunan yang dilakukan untuk meningkatkan fasilitas Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah. Sebab pembangunan fisik tidak lepas dari usaha membangun manusia Indonesia.
Terkait dengan pemilihan nama Ahmad Syafi’i Ma’arif, Haedar menyebut itu nama besar dan sosok tokoh bangsa. Maka diharapkan semangat itu mengilhami daya gerak UMS untuk lebih maju dan berperan besar memajukan umat, bangsa, negara, dan kemanusiaan semesta.
“Apa yang dilakukan Amal Usaha kita, dan Muhammadiyah secara keseluruhan merupakan usaha gerakan dakwah tajdid untuk membangun umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta,” katanya, seperti dilansir muhammadiyah.or.id.
Haedar menekankan, segala bentuk pembangunan yang dilakukan Muhammadiyah, termasuk pembangunan fisik, tujuan utamanya adalah untuk tu’minuna billah dan ‘ila kalimatillah atau menegakkan kalimat Allah SWT. Pembangunan dunia tidak hanya untuk dunia, tapi juga untuk akhirat.
Sebab pembangunan yang dilakukan Muhammadiyah berbasis pada iman dan tauhid, yang terintegrasi dengan jiwa dan kehidupan sejak awal penciptaan manusia. Basis selanjutnya adalah ilmu, yang jejaknya telah ada sejak zaman Kiai Ahmad Dahlan.

“Muhammadiyah ini juga harokatul ilmi, yang seperti dikatakan oleh Buya Syafi’i Maarif,” katanya.
Basis pembangunan yang dilakukan Muhammadiyah juga menggunakan pendekatan islah, yaitu; usaha membangun, namun tidak kemudian dengan merusak. Paradigma ini berbeda dengan pandangan yang mengatakan tidak merusak dan tidak membangun. Selain itu juga berparadigma pada nilai guna dan maslahat.
Pada kesempatan sama, Rektor UMS, Harun Joko Prayitno menjelaskan, Gedung Ahmad Syafi’i Ma’arif ini dibangun karena jumlah mahasiswa FEB saat ini jumlahnya dominan di UMS. FEB UMS sendiri memiliki 7 program studi, yaitu S1 Manajemen, S1 Akuntansi, S1 Ekonomi Pembangunan, S1 Bisnis Digital, S2 Magister Manajemen, S2 Magister Akuntansi, dan S3 Manajemen.
“Mudah-mudahan gedung ini mampu mensugesti dan memotivasi mahasiswa tujuh program studi biar bisa lari lebih cepat,” harap Joko.
Sedangkan RS Fachruddin UMS yang saat ini menjadi rumah sakit bertipe C merupakan pengembangan fasilitas pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran, sekaligus pelayanan kesehatan untuk masyarakat umum.
Turut hadir dalam acara ini Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Dahlan Rais, Bendahara PP Muhammadiyah Marpuji Ali, Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Bambang Setiaji, serta pejabat struktural UMS.
(Tan/pp-muhammadiyah)












