
JAKARTA, AmanaMakmur—Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pemerintah segera melakukan percepatan pembukaan jalan yang putus dan jembatan yang rusak.
Percepatan pemulihan infrastruktur konektivitas pascabencana banjir dan tanah longsor di Provinsi Aceh, Sumut dan Sumbar, penanganan darurat dilaksanakan selama 24 jam agar seluruh konektivitas utama di tiga provinsi tersebut dapat segera kembali tembus guna mendukung distribusi logistik dan mobilitas masyarakat, khususnya pada periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa prioritas utama pemerintah adalah membuka seluruh akses darat, meskipun kondisi di lapangan saat ini masih sangat menantang. Prioritas pertama adalah membuka akses jalan agar seluruh bantuan dan peralatan dapat masuk dengan aman.
“Kementerian PU akan terus menambah dukungan alat berat dan personel sesuai kebutuhan, serta bekerja erat dengan BPBD dan pemerintah daerah agar penanganan berlangsung efektif,” ujar Menteri Dody, melalui keterangan pers, Rabu (3/12/2025).
Sebagai upaya penanganan darurat jembatan putus, Kementerian PU, kata Dody, saat ini mulai melakukan pemasangan Jembatan Bailey pada jembatan-jembatan prioritas.

Menteri Dody berharap kondisi cuaca di lokasi terdampak bencana Sumatera dapat membaik sehingga proses percepatan penanganan konektivitas infrastruktur dapat berjalan lancar.
Selain mobilisasi Jembatan Bailey, Kementerian PU juga mengupayakan perbaikan-perbaikan pada jalan nasional dengan pengisian agregat dan aspal pada jalan amblas, pemasangan bronjong dan geotekstil, pembuatan Dinding Penahan Tanah (DPT), penutupan longsoran dengan terpal, penimbunan ulang dan pemadatan. Diharapkan seluruh pekerjaan dapat selesai paling lambat 16 Desember 2025.
(R/pu)












