
JAKARTA, AmanMakmur–– Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air terus mempercepat penanganan banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Penanganan dilakukan terpadu oleh BWS Sumatera I, BBWS Sumatera II, dan BWS Sumatera V dengan fokus pembukaan alur sungai, pengerukan sedimen, pembukaan akses jalan, serta dukungan pencarian dan penyelamatan korban.
Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan pentingnya kerja bersama antara pusat, daerah, dan masyarakat.
“Dalam situasi darurat, kecepatan dan kolaborasi adalah kunci. Kementerian PU telah menggerakkan seluruh sumber daya mulai dari alat berat, personel teknis, termasuk dukungan logistik untuk membantu penanganan bencana di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh,” kata Menteri Dody, Senin (1/12/2025).
Hingga 30 November 2025, sebanyak 56 excavator telah beroperasi dan 12 unit tambahan dalam proses mobilisasi hasil dukungan Kementerian PU, pemerintah daerah, TNI AD, dan mitra kerja.
Di Aceh, BWS Sumatera I menurunkan 9 unit alat berat untuk pembersihan sedimen saluran pembuang, pembersihan area longsor, serta pengoperasian pintu pasang surut. Tambahan alat dari mitra kerja juga dimobilisasi untuk mempercepat pemulihan akses di Aceh Barat, Pidie Jaya, Aceh Tenggara, Aceh Utara, dan Pidie.
Di Sumatera Utara, BBWS Sumatera II bersama BPJN Sumut, pemerintah daerah, dan TNI AD memusatkan penanganan pada pembukaan akses Jalan Nasional Tarutung–Sibolga yang terdampak puluhan titik longsor. Sepuluh alat berat bekerja simultan sehingga 30 km dari total 60 km jalur sudah dapat dilalui, 26 titik longsor dibersihkan, dan akses menuju Desa Sibalanga kini kembali tembus.

Dukungan material darurat juga disiapkan, terdiri dari 60 geobag di lapangan, ditambah 849 geobag dan lebih dari 1.300 bronjong kawat di Tapanuli Tengah untuk penguatan tebing dan stabilisasi alur sungai.
Di Sumatera Barat, penanganan diarahkan pada pengerukan sedimen, pemulihan alur sungai, dan pemulihan darurat infrastruktur SDA. Di Kota Padang, 1 excavator long arm dikerahkan untuk membersihkan sedimentasi intake PDAM serta 2 mobile pump untuk mempercepat surutnya banjir di Kelurahan Ulak Karang Utara.
Penanganan sedimentasi juga dilakukan di muara Batang Ulakan (Padang Pariaman), pembersihan material banjir di Kabupaten Agam, serta dukungan bronjong masing-masing 200 unit untuk Kabupaten Solok dan Tanah Datar.
Kementerian PU melalui balai-balai teknis SDA terus memantau situasi dan menyesuaikan sumber daya di lapangan. Dengan kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh unsur pendukung, percepatan penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat diharapkan dapat mempercepat pemulihan infrastruktur dan layanan dasar bagi masyarakat terdampak.
(R/pu)












