
LIMAPULUH KOTA, AmanMakmur— Universitas Perintis Indonesia (Upertis) melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Jorong Baruah Gunuang II, Nagari Baruah Gunuang, Kecamatan Bukit Barisan, Kabupaten Limapuluh Kota, Rabu dan Kamis, 16-17 Juli 2025.
PKM yang bertemakan “Pemanfaatan Tanaman Jeruk Menjadi Aneka Produk Olahan yang Bernilai Jual” ini, diketuai Dr Apt Farida Rahim, MFarm dengan anggota, Prof Dr Suryani, MSi dan Dr Gus Andri, SE, MM, serta tiga orang mahasiswa, yakni Agung Perdana Putra, Ahmad Fauzan dan Bella Dwi Lestari.
Menurut Ketua PKM Dr Farida Rahim, berdasarkan data yang dipunyai, daerah Kecamatan Bukit Barisan dan sekitarnya di Kabupaten Limapuluh Kota, di awal tahun 2000an banyak petani yang berkebun jeruk, yang terkenal dengan nama Jesigo, atau Jeruk Siam Gunuang Omeh.
“Ke sininya, terjadi penurunan aktivitas berkebun jeruk akibat harga jual yang tidak lagi cocok dengan biaya berkebun. Harga dari para tengkulak dan penampung yang rendah membuat petani terus merugi. Akhirnya semangat berkebun pun menjadi lemah, dan banyak kebun yang tidak diurus,” ujar Dr Farida.
Sementara itu, Anggota PKM Upertis Prof Suryani menyampaikan bahwa program pemberdayaan masyarakat yang didukung oleh Kemendikti Saintek RI melalui dana hibah DPPM (Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) tahun 2025 ini dalam upaya mencarikan solusi terhadap masalah petani jeruk di Nagari Baruah Gunuang yang selama ini terpaku pada penjualan buah segar, sementara harga jualnya dikendalikan oleh para tengkulak dan pengumpul. Hal inilah kadang yang membuat petani sering merugi.
Padahal, menurut Prof Suryani, yang merupakan pakar biokimia ini, dari jeruk dapat dibuat aneka produk olahan, baik dari buah, kulit jeruk, bahkan daunnya juga.

“Jadi kegiatan pengabdian ini bagaimana menyupervisi masyarakat, khususnya Kelompok Tani Harapan di Jorong Baruah Gunuang II, untuk bisa berinovasi terhadap jeruk mereka dengan aneka olahan produknya,” ujar Prof Suryani.
Aneka produk dari jeruk salah satunya adalah selai jeruk. Pembuatannya sangat sederhana, dimana jeruk diperas, kemudian dimasak. Ditambahkan parutan pepaya muda untuk mengentalkannya. Juga ditambah tepung maizena dan gula. Terus dimasak sampai mengental. Setelah itu dikemas dalam botol.
Daun dan kulit jeruk dapat dimanfaatkan dengan menyuling menjadi minyak atsiri. Kemudian dibuat lilin aroma terapi dari minyak atsiri kulit jeruk. Minyak atsiri jeruk ini dapat pula ditambahkan pada minyak VCO (Virgin Coconut Oil).

Kemudian dari pengolahan kulit jeruk bisa juga dibuat jelly dan permen. Dimana jelly adalah permen jeruk atau kembang gula bertekstur lunak yang diproses dengan menambahkan komponen hidrokoloid seperti gelatin untuk mengubah tekstur jeruk sehingga menjadi kenyal dan dengan ekstrak jeruk untuk membuatnya kenyal.
Pada kesempatan pengabdian tersebut, selain langsung melakukan demo pembuatan aneka produk olahan dari jeruk di hadapan para petani, Tim PKM Upertis juga menyerahkan bantuan alat-alat dan bahan untuk pembuatannya.
“Pengabdian masyarakat ini juga bertujuan untuk pemberdayaan dalam upaya peningkatan perekonomian masyarakat. Dimana menambah lapangan kerja yang berkualitas dan mendorong kewirausahaan,” ujar Prof Suryani.

“Yang penting itu, petani jeruk kembali bergairah karena yang dijual bukan lagi sekedar buahnya saja, tetapi sudah turunannya. Dan petani lah sekarang yang mengendalikan harga,” tambahnya.
Sementara itu, Abrar, Ketua Poktan Harapan Jorong Baruah Gunuang II, mengucapkan terima kasih kepada Tim PKM Upertis yang telah memberikan pengetahuan kepada mereka bagaimana mengolah jeruk, dengan membuat berbagai aneka produk olahan, yang bisa menjadi solusi dari masalah yang mereka hadapi selama ini.
Disampaikan Abrar, Poktan Harapan memiliki 20 orang anggota, yang merupakan petani jeruk, dan tanaman lainnya, seperti tembakau, cabe, kakao.
“Mudah-mudahan dengan program pengabdian masyarakat Upertis ini membuat semangat kami bertani jeruk semakin kuat,” ujar Abrar, yang didampingi Sekretaris Gusrinaldi dan Bendahara Ridho Alfi.
(Ika)