ArtMagz
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
No Result
View All Result
ArtMagz
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
No Result
View All Result
ArtMagz
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
Home Opini

Setahun Pasca Galodo Tanah Datar: Dari Luka Menjadi Kekuatan Bersama

Minggu, 11/5/25 | 20:23 WIB
in Opini
0
Post Views: 117
Bupati Tanah Datar Eka Putra. (Foto : Dok)

Oleh: Eka Putra
(Bupati Tanah Datar)

TANGGAL 11 Mei 2024 akan selalu menjadi catatan sejarah kelam bagi Kabupaten Tanah Datar. Hari itu, bencana galodo (banjir bandang) melanda beberapa wilayah kita dengan kekuatan yang luar biasa.

Banjir yang disertai material kayu, lumpur, dan bebatuan besar menerjang rumah warga, merusak fasilitas umum, dan menghancurkan lahan pertanian masyarakat.

Baca Juga

Festival Agriculture Punggung Kasiak 2025, Padukan Kekuatan Budaya Minangkabau dan Sektor Pertanian

Festival Agriculture Punggung Kasiak 2025, Padukan Kekuatan Budaya Minangkabau dan Sektor Pertanian

Senin, 24/11/25 | 20:34 WIB
DPD RI Minta Biarkan Masyarakat Papua Hidup Tenang di Atas Tanah Milik Mereka

DPD RI Minta Biarkan Masyarakat Papua Hidup Tenang di Atas Tanah Milik Mereka

Senin, 24/11/25 | 20:24 WIB
Reuni Akbar 212 Kembali Digelar di Monas; Revolusi Akhlak untuk Selamatkan NKRI dari Penjahat

Reuni Akbar 212 Kembali Digelar di Monas; Revolusi Akhlak untuk Selamatkan NKRI dari Penjahat

Senin, 24/11/25 | 20:04 WIB

Bencana ini tidak hanya menyebabkan kerusakan fisik, tetapi juga meninggalkan luka batin yang mendalam. Setidaknya 32 orang meninggal dunia, 10 orang dinyatakan hilang, 26 orang luka-luka. Di sisi lain, 43 rumah hanyut dan 153 rumah rusak,mulai dari rusak ringan hingga rusak berat.

Kemudian, ada 36 jembatan rusak, 124 saluran irigasi yang tidak berfungsi, ratusan kendaraan hilang.

Ratusan hektare sawah dan kolam ikan warga juga tertimbun galodo, sehingga warga tidak bisa bercocok tanam dan berusaha.

Akibat galodo, rakyat kita kehilangan harta benda, sumber penghidupan, bahkan sanak saudara.

Namun, dari bencana itu pula kita menyaksikan kekuatan sejati masyarakat Tanah Datar. Dalam duka, kita saling menguatkan. Dalam kesulitan, kita saling membantu. Gotong royong, solidaritas, dan semangat kebersamaan menjadi energi utama untuk bangkit kembali.

Bupati Eka Putra di lokasi bencana. (Foto : Dok)

Setahun berlalu, kami sebagai pemerintah daerah tidak tinggal diam. Bersama pemerintah pusat, provinsi, serta dukungan dari berbagai pihak, kita terus bergerak:

Sebanyak 60 unit rumah hunian tetap (huntap) telah dibangun dan diserahkan kepada masyarakat terdampak. Saat ini juga sedang diproses pembangunan 141 rumah untuk korban yang memilih relokasi mandiri.

Berbagai infrastruktur vital seperti jembatan, irigasi, dan jalan yang rusak sudah diperbaiki secara bertahap.

Di sektor pertanian, lebih dari 511 hektare lahan pertanian yang tertimbun kini mulai dipulihkan melalui program reklamasi dan bantuan alat serta bibit.

Di sisi mitigasi, di Tanah Datar telah dibangun sistem peringatan dini (early warning system) dan relawan Satgas Bencana terus kita perkuat.

Lebih dari sekadar pemulihan fisik, kami juga menaruh perhatian besar pada pemulihan psikologis masyarakat, terutama anak-anak dan kelompok rentan. Trauma healing, pendampingan sosial, serta pembinaan keagamaan turut digalakkan di berbagai titik terdampak.

Pekerjaan perbaikan jembatan. (Foto : Dok)

Kini, kita berdiri di tahun yang baru dengan semangat yang diperbaharui. Kita tidak melupakan apa yang telah terjadi, tapi kita memilih untuk menjadikan pengalaman itu sebagai pelajaran berharga. Bencana ini menjadi panggilan bagi kita semua untuk lebih menjaga alam, lebih bijak dalam pembangunan, serta lebih siap menghadapi kemungkinan bencana di masa mendatang.

Menjelang peringatan setahun galodo Tanah Datar, kami telah meresmikan rumah untuk korban galodo. Di sisi lain, kita memohon kepada Allah SWT agar diberi perlindungan melalui doa dan zikir bersama yang dilaksanakan di Istano Basa Pagaruyung dan Lapangan Cindua Mato.

Perjuangan masih belum selesai, kami masih terus berjuang agar jembatan dan jalan yang rusak bisa segera diperbaiki, agar irigasi yang rusak bisa dibangun kembali. Kami masih terus berjuang agar sabodam bisa dibangun, agar relokasi mandiri bisa tuntas, agar perekonomian bangkit.

Mari kita rawat kebersamaan ini. Mari kita bangun Tanah Datar menjadi daerah yang lebih tangguh, berketahanan bencana, dan tetap menjunjung tinggi nilai adat, budaya, serta kearifan lokal.

Tanah Datar bangkit. Tanah Datar kuat. Tanah Datar hebat. *)

ShareSendShare

Most Viewed Posts

  • Istri Rektor ITP Hendri Nofrianto Berpulang ke Rahmatullah (15,472)
  • Lalai Eksekusi Bupati Pessel, LBH Sumbar akan Laporkan Kejari Painan ke Jamwas dan Komjak (11,745)
  • Klaim Rinaldi sebagai Ketum IKA FMIPA Unand Ditolak Alumni (9,347)
  • Ibunda Tercinta Mulyadi Wafat, Banyak Tokoh Nasional Kirim Karangan Bunga Duka Cita (9,063)
  • Ambulans Sumbangan Warga Padang Ikut Bantu Evakuasi Korban di Palestina (9,026)
  • Mevrizal: Profesi Pengacara Syariah Menggiurkan dan Kian Diminati (8,297)
  • Menakar Peluang DPD RI Dapil Sumbar di Pemilu 2024 (7,380)
  • Memenuhi Syarat, Bacalon DPD RI Hendra Irwan Rahim Dinilai Paling Siap (6,869)
  • Puncak Peringatan Hari Koperasi, Hendra Irwan Rahim: Dua Menteri Bakal Hadir di Sumbar (6,719)
  • DPD RI Bentuk Pansus Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer (5,807)

Berita Lainnya

Inyiak Rajo: Pemimpin Baru dan Harapan Baru

‘Ajo JKA Pulang Kampuang’

Jumat, 21/2/25 | 00:37 WIB
‘Raja Penyair’ Pinto Janir Tampil Memukau di Acara Peringatan 20 Tahun Wafatnya Hamid Jabbar

‘Raja Penyair’ Pinto Janir Tampil Memukau di Acara Peringatan 20 Tahun Wafatnya Hamid Jabbar

Kamis, 30/5/24 | 06:00 WIB
‘Raja Penyair’ Pinto Janir: Taman Budaya Sumbar Itu Pengawal Peradaban!

‘Raja Penyair’ Pinto Janir: Taman Budaya Sumbar Itu Pengawal Peradaban!

Jumat, 14/6/24 | 20:18 WIB
“78 Tahun Makmur Hendrik”, Rektor Unand: Kaya akan Nilai Budaya dan Kearifan Lokal

“78 Tahun Makmur Hendrik”, Rektor Unand: Kaya akan Nilai Budaya dan Kearifan Lokal

Kamis, 05/6/25 | 01:41 WIB
“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”, Hary: Unand Dukung Gerakan Berkesenian dan Berkebudayaan

“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”, Hary: Unand Dukung Gerakan Berkesenian dan Berkebudayaan

Jumat, 16/5/25 | 12:12 WIB
“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”: Hamas Apresiasi Komitmen Fadly Amran Terhadap Pemajuan Kebudayaan

“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”: Hamas Apresiasi Komitmen Fadly Amran Terhadap Pemajuan Kebudayaan

Minggu, 11/5/25 | 19:31 WIB
  • Aman Makmur
  • Beranda
  • Tim Redaksi

© 2025 - Amanmakmur.com

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial

© 2025 - Amanmakmur.com