ArtMagz
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
No Result
View All Result
ArtMagz
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
No Result
View All Result
ArtMagz
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
Home Artikel

Kearifan akan Pengetahuan Lokal Masyarakat

Minggu, 22/10/23 | 18:18 WIB
in Artikel
0
Post Views: 748
Dr Wirdanengsih, SSos, MSi, Kepala Pusat Riset Kearifan Lokal UNP. (Foto : Dok)

Oleh: Dr Wirdanengsih, SSos, MSi
(Kepala Pusat Riset Kearifan Lokal UNP)

DALAM berbagai kesempatan, umumnya kepala daerah dan wakilnya dalam suatu provinsi, baik kabupaten/kota, kecamatan, dan kelurahan/kanagarian, dalam menjalankan roda pemerintahan mengemukakan, akan memiliki komitmen untuk rajin ke lapangan, berdialog dengan masyarakat, melihat langsung kondisi rill di lapangan.

Berkunjung ke sentra ekonomi untuk melihat apa yang menjadi kendala yang dihadapi masyarakat, yang artinya kepala daerah ini dan wakilnya mempunyai komitmen tidak hanya sekadar menerima laporan jajaran SKPD saja.

Baca Juga

Festival Agriculture Punggung Kasiak 2025, Padukan Kekuatan Budaya Minangkabau dan Sektor Pertanian

Festival Agriculture Punggung Kasiak 2025, Padukan Kekuatan Budaya Minangkabau dan Sektor Pertanian

Senin, 24/11/25 | 20:34 WIB
DPD RI Minta Biarkan Masyarakat Papua Hidup Tenang di Atas Tanah Milik Mereka

DPD RI Minta Biarkan Masyarakat Papua Hidup Tenang di Atas Tanah Milik Mereka

Senin, 24/11/25 | 20:24 WIB
Reuni Akbar 212 Kembali Digelar di Monas; Revolusi Akhlak untuk Selamatkan NKRI dari Penjahat

Reuni Akbar 212 Kembali Digelar di Monas; Revolusi Akhlak untuk Selamatkan NKRI dari Penjahat

Senin, 24/11/25 | 20:04 WIB

​Berbagai program penangulangan kemiskinan mulai dicanangkan dan dilakukan, salah satunya program untuk petani, yang digagas untuk mengerakkan perekonomian masyarakat. Program pro-petani juga dijabarkan dalam program penyejahteraan petani. Dan ini akan melibatkan berbagai instansi terkait.

​Sebelum program ini lebih lanjut di lakukan, suatu hal yang perlu di respons tentang wacana pentingnya memahami pengetahuan lokal masyarakat dalam proses pembangunan agar program yang ada tidak menjadikan “pemasungan kreativitas masyarakat yang telah ada terabaikan”.

Kita dapat berkaca pada peristiwa ledakan hama wereng yang sangat serius di jalan Pantura Jawa Barat dan ledakan hama belalang di Lampung beberapa tahun yang lalu. ​Dalam kedua peristiwa di atas, kita dapat mengambil pelajaran bahwa dalam proses pembangunannya terdapat suatu pengetahuan lokal yang teracuhkan.

Pengetahuan ilmiah sering dianggap sebagai landasan satu-satunya bagi pengaturan kehidupan di dunia oleh pengambil kebijakan di negeri ini. Telah berkembang suatu hegemoni pengetahuan ilmiah atas pengetahuan-pengetahuan lain yang banyak tersebar dalam komunitas masyarakat lokal.

Dengan kata lain, ada suatu degradasi terhadap pengetahuan lokal yang dimiliki masyarakat yang secara tidak langsung juga mendegradasi atas kebebasan masyarakat untuk beradaptasi dalam pengelolaan sumber daya bagi kelangsungan hidup masyarakat agar tetap dapat bertahan hidup.

​Ada kecenderungan wacana, pengetahuan dan reproduksi kekuasaaan atas pelaksanaan pembangunan itu datangnya dari pihak atas (top down), dimana pembangunan dilakukan tanpa melibatkan penduduk setempat dalam proses perencanaan dan tidak menganggap bahwa potensi lokal yang dimiliki masyarakat satu hal yang utama serta tidak mempertimbangkan apa yang menjadi kebudayaan petani.

Pada penelitian Yunita (1997), ledakan hama dalam dua peristiwa ini mengambarkan ketidaktahuan petani atas apa yang dilakukan bukan atas akumulasi proses pengetahuan dan pengalaman yang kaya mereka miliki sebagai landasan wujud tingkah laku mereka.

Rekomendasi dan penekanan dari pemerintah atas program pengunaan pestisida, pupuk, kredit dan lain-lainnya dilakukan secara terpaksa oleh petani tanpa mereka memahami mengapa mereka harus mengunakan pupuk urea, padahal lewat proses pengalaman mereka dalam bercocok tanam bertahun-tahun tanpa pupuk semacam itu pun telah dapat memenuhi kebutuhan mereka.

Aneka ragam pupuk kimia termasuk pestisida sangat dianjurkan kepada petani untuk mengunakannya.
​Petani dalam proses sebelumnya, memiliki kebebasan yang tinggi terhadap jenis padi yang cocok dan tepat untuk ditanam, petani belajar dan belajar terus mencoba bermacam-macam jenis padi hingga mereka menemukan hasil gabah sesuai dengan harapan mereka

Begitu juga dengan petak-petak sawah mereka tanami dengan jenis padi yang berbeda satu sama lainnya. Pemilihan padi ini tidak hanya berangkat dari hasil keputusan yang tampaknya sesaat, melainkan seperangkat pengetahuan ekologi yang kaya melalui proses belajar terus-menerus “mencoba dan mencoba” terhadap lahannya yang meliputi perlakuan air di sawah, pupuk, pengolahan tanah, pengendalian hama, umur padi, kualitas gabah dan lain-lain.

Petani mengambil keputusan atas pertanian mereka merupakan proses belajar dan pengamatan yang mereka miliki sehingga mereka memiliki kekayaan pengetahuan ekologiI yang dijalani dari musim ke musim.

​Namun sejak adanya program pemerintah, sepertinya sering dipaksakan kepada petani, malah terjadi ledakan-ledakan hama yang tidak terkendali. hasil penelitian yang dilakukan oleh Labor Antrpolologi FISIP Universitas Indonesia menunjukkan ada suatu pengkerdilan terhadap pengetahuan ekologi mereka melalui program-program tersebut.

Mereka menjadi pelaku-pelaku yang diatur oleh pemerintah: apa yang harus di tanam, kapan mulai menanam dan bagaimana menanamnya, Dan sebagai pelaku, mereka harus menjadi pelaku yang patuh agar katanya tidak gagal program pertanian yang dicanangkan pemerintah sehingga terjadilah apa yang dikatakan dengan pemasungan kebebasan petani yang berdampak pada peristiwa ledakan hama besar-besaran.

Akhir kata, bagaimana kita ke depan, melalui program yang akan di lakukan, kita harus banyak belajar dari program pembangunan yang sebenarnya tujuan baik tapi kurang bermakna bagi penyelesaian masalah bagi masyarakat.

Daftar Pustaka;
Yunita. T.Winarto. Pendekatan Prosesual, Menjawab Tantangan Dalam Mengkaji Dinamika Budaya. Jurnal Antropologi UI No 60 tahun XXXIII Agustus-Oktober 1999

ShareSendShare

Most Viewed Posts

  • Istri Rektor ITP Hendri Nofrianto Berpulang ke Rahmatullah (15,472)
  • Lalai Eksekusi Bupati Pessel, LBH Sumbar akan Laporkan Kejari Painan ke Jamwas dan Komjak (11,745)
  • Klaim Rinaldi sebagai Ketum IKA FMIPA Unand Ditolak Alumni (9,347)
  • Ibunda Tercinta Mulyadi Wafat, Banyak Tokoh Nasional Kirim Karangan Bunga Duka Cita (9,063)
  • Ambulans Sumbangan Warga Padang Ikut Bantu Evakuasi Korban di Palestina (9,026)
  • Mevrizal: Profesi Pengacara Syariah Menggiurkan dan Kian Diminati (8,297)
  • Menakar Peluang DPD RI Dapil Sumbar di Pemilu 2024 (7,380)
  • Memenuhi Syarat, Bacalon DPD RI Hendra Irwan Rahim Dinilai Paling Siap (6,869)
  • Puncak Peringatan Hari Koperasi, Hendra Irwan Rahim: Dua Menteri Bakal Hadir di Sumbar (6,719)
  • DPD RI Bentuk Pansus Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer (5,807)

Berita Lainnya

Inyiak Rajo: Pemimpin Baru dan Harapan Baru

‘Ajo JKA Pulang Kampuang’

Jumat, 21/2/25 | 00:37 WIB
‘Raja Penyair’ Pinto Janir Tampil Memukau di Acara Peringatan 20 Tahun Wafatnya Hamid Jabbar

‘Raja Penyair’ Pinto Janir Tampil Memukau di Acara Peringatan 20 Tahun Wafatnya Hamid Jabbar

Kamis, 30/5/24 | 06:00 WIB
‘Raja Penyair’ Pinto Janir: Taman Budaya Sumbar Itu Pengawal Peradaban!

‘Raja Penyair’ Pinto Janir: Taman Budaya Sumbar Itu Pengawal Peradaban!

Jumat, 14/6/24 | 20:18 WIB
“78 Tahun Makmur Hendrik”, Rektor Unand: Kaya akan Nilai Budaya dan Kearifan Lokal

“78 Tahun Makmur Hendrik”, Rektor Unand: Kaya akan Nilai Budaya dan Kearifan Lokal

Kamis, 05/6/25 | 01:41 WIB
“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”, Hary: Unand Dukung Gerakan Berkesenian dan Berkebudayaan

“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”, Hary: Unand Dukung Gerakan Berkesenian dan Berkebudayaan

Jumat, 16/5/25 | 12:12 WIB
“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”: Hamas Apresiasi Komitmen Fadly Amran Terhadap Pemajuan Kebudayaan

“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”: Hamas Apresiasi Komitmen Fadly Amran Terhadap Pemajuan Kebudayaan

Minggu, 11/5/25 | 19:31 WIB
  • Aman Makmur
  • Beranda
  • Tim Redaksi

© 2025 - Amanmakmur.com

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial

© 2025 - Amanmakmur.com