
PADANG, AmanMakmur—Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid mengukuhkan 200-an pengurus KADIN Sumbar masa bakti 2022-2027 yang diketuai oleh Buchari Bachter, Rabu (12/7/2023), di Hotel Santika Jl A Yani Padang.
Salah satu pengurus yang ikut dilantik tersebut terdapat nama Dr H Is Prima Nanda Rangkayo Ganto Suaro, MT, yang menjabat sebagai Kepala Badan Riset dan Teknologi (Ristek).
Is Prima Nanda berharap dengan telah dikukuhkannya pengurus KADIN Sumbar, ke depannya bisa melahirkan para pengusaha yang kreatif dan inovatif sesuai dengan potensi Sumbar sebagai salah satu daerah tujuan wisata.
“Bagaimana KADIN Sumbar mampu mengembalikan era kejayaan pengusaha Minang yang terkenal dengan kegigihannya,” ujarnya.
Kemudian, sebut Haji Prima, demikian sapaan akrab dosen Fakultas Teknik Universitas Andalas (Unand) ini, pentingnya KADIN Sumbar membangun kolaborasi dengan perguruan tinggi dalam rangka kerjasama riset dan teknologi (ristek)
“Pesatnya perkembangan teknologi, khususnya di era digitalisasi ini, harus menjadi perhatian bagi para pengusaha. Karena saat ini, usaha itu bisa berkembang baik harus dibangun dengan memakai teknologi. Tidak bisa lagi secara konvensional. Makanya pengusaha itu harus melek teknologi,” ujar Prima.
Mudah-mudahan, sebut Prima, melalui Badan Riset dan Teknologi, KADIN Sumbar nantinya bisa meningkatkan kapasitas pengurus maupun anggotanya di dalam penguasaan teknologi dengan membangun kerjasama dengan perguruan tinggi, khususnya yang ada di Sumbar.

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara KADIN Sumbar dengan Politeknik Negeri Padang sesudah acara pengukuhan pengurus, menurut Prima akan diperluas kerjasamanya dengan melibatkan perguruan tinggi lainnya.
Ikut menjadi perhatian mantan Ketua IMI Sumbar ini, perlunya terobosan yang inovatif untuk menjawab tantangan ke depan, misalnya program yang baru diluncurkan oleh KADIN, “KADIN for Naker”.
“Saat ini terdapat kebutuhan yang fundamental dalam menjawab tantangan teknologi serta persaingan yang tidak hanya lokal, tetapi global,” tukas alumnus UI ini.
Platform “KADIN for Naker”, katanya, akan mampu menjawab tiga fondasi utama yang dibutuhkan, yakni; oleh tenaga kerja baru yang masih mencari pekerjaan, tenaga kerja yang membutuhkan peningkatan kemampuan (upskilling), serta tenaga kerja yang hendak mencari keterampilan baru (reskilling).
(Ika)












