ArtMagz
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
No Result
View All Result
ArtMagz
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
No Result
View All Result
ArtMagz
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
Home Berita

Kerap Buat Gaduh, LaNyalla Minta Elit Perbaiki Pola Komunikasi

Rabu, 16/3/22 | 13:25 WIB
in Berita
0
Post Views: 217
Ketua DPD RI AA LaNyalla Majmud Mattalitti memberikan Keynote Speech secara virtual pada Seminar Nasional Ikatan Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung. (Foto : dpd)

BENGKULU, AmanMakmur.com — Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah dan para elit politik untuk memperbaiki pola komunikasi. Pasalnya, pola komunikasi yang diperlihatkan saat ini justru kerap membuat gaduh.

Hal itu dikatakan LaNyalla saat memberikan Keynote Speech secara virtual pada Seminar Nasional Ikatan Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung dengan tema Resiliensi Komunikasi di Era Pandemi Covid-19, Selasa (15/3).

“Masalah ini harus menjadi concern para Doktor Ilmu Komunikasi untuk ikut memberikan sumbangan saran dan pemikiran kepada para pemegang kebijakan. Pemerintah dan elit politik harus menghindari kegaduhan publik akibat pesan dan kegagalan membangun komunikasi yang baik,” katanya.

Baca Juga

Wakil Ketua DPD RI GKR Hemas Dorong Penguatan Peran Ulama Perempuan dalam Menjawab Isu Bangsa

Wakil Ketua DPD RI GKR Hemas Dorong Penguatan Peran Ulama Perempuan dalam Menjawab Isu Bangsa

Minggu, 14/12/25 | 20:48 WIB
Anggota DPD RI Yashinta Bantu Mahasiswa Perantau Aceh, Sumut dan Sumbar yang Kuliah di Yogyakarta

Anggota DPD RI Yashinta Bantu Mahasiswa Perantau Aceh, Sumut dan Sumbar yang Kuliah di Yogyakarta

Sabtu, 13/12/25 | 19:48 WIB
Pemkab Tanah Datar Usulkan Bangun 552 Huntara

Pemkab Tanah Datar Usulkan Bangun 552 Huntara

Sabtu, 13/12/25 | 19:27 WIB

Senator asal Jawa Timur itu melanjutkan, pada masa pandemi Covid-19, pola komunikasi negara untuk menghadapi pandemi dan mengatasi dampaknya, masih memiliki beberapa kelemahan. Terutama dari sisi resiliensi komunikasi.

“Saya pernah memberi catatan kritis kepada para pemegang kebijakan terkait pandemi Covid-19. Karena, terdapat perbedaan, bahkan pertentangan dan kesimpangsiuran informasi terkait penanganan pandemi ini,” paparnya.

Informasi yang membingungkan publik, menurut LaNyalla terjadi akibat perbedaan informasi dan kebijakan antar-Kementerian dan Lembaga.

Bahkan, kata LaNyalla, ada kebijakan yang berubah-ubah dalam hitungan jam. Pagi disampaikan begini, siang menjadi begitu, dan sore berubah lagi.

“Saya tidak mengerti, apakah ini dikarenakan ketidaksiapan para pemegang kebijakan dalam menghadapi pandemi ini atau memang pola komunikasi yang tidak tersiapkan dengan baik di era pandemi,” ucap LaNyalla.

Saat masalah ini belum sepenuhnya terselesaikan, elit politik justru membuat kegaduhan lain. Yaitu, isu tentang penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden. “Lagi-lagi elit politik dan elit kekuasaan yang melemparkan isu ini,” tegas dia.

LaNyalla memaparkan, data yang ia terima dari pembacaan mesin big data menyatakan masyarakat tidak antusias membicarakan penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

“Tetapi tetap saja sejumlah elit politik melempar isu tersebut. Termasuk seorang ketua partai dengan enteng saja mengatakan; kalau partai politik kompak, Jokowi pasti setuju,” kata LaNyalla.

Dijabarkan LaNyalla, di satu sisi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan mengatakan pemerintah tidak pernah membahas. Tetapi tiba-tiba Menteri Koordinator Investasi dan Maritim mengatakan mayoritas rakyat pemilih partai politik mendukung penundaan pemilu.

“Jadi, meskipun saya belum melakukan penelitian atau membaca penelitian soal kegaduhan publik dalam perspektif komunikasi, saya menduga kegaduhan publik hampir 100 persen sebenarnya disumbang oleh pola dan pesan komunikasi yang dilontarkan elite politik, yang kemudian diresonansi oleh pegiat media sosial atau buzzer-buzzer pendukung elite politik tersebut,” papar LaNyalla.

Padahal, katanya, ia telah berulang kali menyampaikan bahwa kegaduhan publik yang sampai berujung kepada polarisasi dan pembelahan yang tajam di masyarakat adalah kerugian besar bagi bangsa dan negara ini.

“Karena itu, sekali lagi, melalui forum ini, saya berharap para Doktor Ilmu Komunikasi, dan Fakultas-Fakultas Komunikasi memberi sumbangan konkret kepada para pemegang kebijakan tentang pola komunikasi dalam perspektif resiliensi. Termasuk melakukan edukasi kepada masyarakat dalam menyikapi pola dan pesan komunikasi yang disampaikan elit politik,” pesan LaNyalla.

Pada saat yang sama, ia berharap dapat terbangun kesadaran publik dari simplifikasi dan kesalahan cara berpikir dalam melihat pentingnya sebuah bangsa membangun kekuatan Ideologi dan politik yang benar. Dengan begitu, masyarakat tidak terjebak dalam silogisme berpikir dengan mengatakan; ‘kami tidak butuh konstitusi, tapi kami butuh nasi.’

(Rel/dpd)

ShareSendShare

Most Viewed Posts

  • Istri Rektor ITP Hendri Nofrianto Berpulang ke Rahmatullah (15,545)
  • Lalai Eksekusi Bupati Pessel, LBH Sumbar akan Laporkan Kejari Painan ke Jamwas dan Komjak (11,820)
  • Klaim Rinaldi sebagai Ketum IKA FMIPA Unand Ditolak Alumni (9,419)
  • Ibunda Tercinta Mulyadi Wafat, Banyak Tokoh Nasional Kirim Karangan Bunga Duka Cita (9,146)
  • Ambulans Sumbangan Warga Padang Ikut Bantu Evakuasi Korban di Palestina (9,098)
  • Mevrizal: Profesi Pengacara Syariah Menggiurkan dan Kian Diminati (8,370)
  • Menakar Peluang DPD RI Dapil Sumbar di Pemilu 2024 (7,441)
  • Memenuhi Syarat, Bacalon DPD RI Hendra Irwan Rahim Dinilai Paling Siap (6,939)
  • Puncak Peringatan Hari Koperasi, Hendra Irwan Rahim: Dua Menteri Bakal Hadir di Sumbar (6,799)
  • DPD RI Bentuk Pansus Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer (5,869)

Berita Lainnya

Inyiak Rajo: Pemimpin Baru dan Harapan Baru

‘Ajo JKA Pulang Kampuang’

Jumat, 21/2/25 | 00:37 WIB
‘Raja Penyair’ Pinto Janir Tampil Memukau di Acara Peringatan 20 Tahun Wafatnya Hamid Jabbar

‘Raja Penyair’ Pinto Janir Tampil Memukau di Acara Peringatan 20 Tahun Wafatnya Hamid Jabbar

Kamis, 30/5/24 | 06:00 WIB
‘Raja Penyair’ Pinto Janir: Taman Budaya Sumbar Itu Pengawal Peradaban!

‘Raja Penyair’ Pinto Janir: Taman Budaya Sumbar Itu Pengawal Peradaban!

Jumat, 14/6/24 | 20:18 WIB
“78 Tahun Makmur Hendrik”, Rektor Unand: Kaya akan Nilai Budaya dan Kearifan Lokal

“78 Tahun Makmur Hendrik”, Rektor Unand: Kaya akan Nilai Budaya dan Kearifan Lokal

Kamis, 05/6/25 | 01:41 WIB
“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”, Hary: Unand Dukung Gerakan Berkesenian dan Berkebudayaan

“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”, Hary: Unand Dukung Gerakan Berkesenian dan Berkebudayaan

Jumat, 16/5/25 | 12:12 WIB
“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”: Hamas Apresiasi Komitmen Fadly Amran Terhadap Pemajuan Kebudayaan

“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”: Hamas Apresiasi Komitmen Fadly Amran Terhadap Pemajuan Kebudayaan

Minggu, 11/5/25 | 19:31 WIB
  • Aman Makmur
  • Beranda
  • Tim Redaksi

© 2025 - Amanmakmur.com

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial

© 2025 - Amanmakmur.com