ArtMagz
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
No Result
View All Result
ArtMagz
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
No Result
View All Result
ArtMagz
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
Home Opini

Puasa, Pandemi dan Mengendalikan Diri

Oleh : Haedar Nashir

Kamis, 06/5/21 | 06:13 WIB
in Opini
0
Post Views: 384

JELANG Idul Fitri saat ini diberitakan pusat-pusat pembelanjaan membludak dengan pengunjung. Di kala normal pemandangan massal seperti itu lumrah dan menjadi ciri khas masyarakat di negeri ini ketika menyambut Hari Raya tersebut. Hal serupa terjadi ketika Natal dan Tahun Baru.

Namun menjadi tidak normal dan mengkhawatirkan karena saat ini pandemi Covid-19 belum juga reda. Kasus India yang mengalami gelombang besar corona fase kedua bahkan menjadi kecemasan dunia, sampai banyak negara menutup kunjungan dari negeri Asia Selatan tersebut. Malaysia menyusul lonjakan Covid-19 yang tinggi. Apalagi dengan informasi adanya Covid-19 varian baru. Bila penularan Covid-19 meningkat lagi, baik di dunia maupun di Indonesia, maka akan semakin berat beban kehidupan yang harus ditanggung bersama. Kondisi ini perlu menjadi peringatan serius semua pihak, termasuk warga masyarakat di negeri ini.

Harap diingat, setahun wabah Covid-19 dampaknya sangat luas, tidak kecuali dampak ekonomi. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data jumlah penduduk miskin pada September 2020 sebesar 27,55 juta orang.

Baca Juga

Festival Agriculture Punggung Kasiak 2025, Padukan Kekuatan Budaya Minangkabau dan Sektor Pertanian

Festival Agriculture Punggung Kasiak 2025, Padukan Kekuatan Budaya Minangkabau dan Sektor Pertanian

Senin, 24/11/25 | 20:34 WIB
DPD RI Minta Biarkan Masyarakat Papua Hidup Tenang di Atas Tanah Milik Mereka

DPD RI Minta Biarkan Masyarakat Papua Hidup Tenang di Atas Tanah Milik Mereka

Senin, 24/11/25 | 20:24 WIB
Reuni Akbar 212 Kembali Digelar di Monas; Revolusi Akhlak untuk Selamatkan NKRI dari Penjahat

Reuni Akbar 212 Kembali Digelar di Monas; Revolusi Akhlak untuk Selamatkan NKRI dari Penjahat

Senin, 24/11/25 | 20:04 WIB

Setahun pandemi yang berjalan, orang miskin di Indonesia bertambah 2,76 juta. Bagaimana mengatasi penambahan jumlah kemiskinan tersebut, tentu bukan masalah sederhana. Betapa berat beban hidup saudara-saudara sebangsa yang mengalami derita hidup serba berkekurangan dan keterbatasan, hanya untuk memperoleh sesuap nasi setiap hari pun sungguh berat, meski mendapat bantuan sosial.

Mari kita berempati dan peduli pada saudara-saudara sebangsa yang terpapar Covid-19 dengan kondisi psikologisnya. Apalagi bagi yang meninggal dan keluarga yang kehilangan orang-orang tercinta, sungguh berat tak dapat dibayangkan beban musibahnya.

Demikian pula beban para dokter, tenaga kesehatan, sukarelawan, dan pengelola rumah sakit yang harus bertugas ekstra keras di garda depan sekaligus menjadi benteng terakhir melawan pandemi yang dahsyat ini. Pernahkah terpikir, betapa di antara kita tidak terasa sudah kehilangan orang-orang terdekat yang tidak sapat berjumpa lagi karena menghadap Tuhan terkait wabah Covid-19 ini?

Bagi kaum muslim penting menunjukkan suri teladan atau uswah hasanah. Puasa Ramadan bagi setiap muslim dapat dijadikan jalan ruhani pengendalian diri, antara lain tetap waspada dengan wabah Covid-19 dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.

Menyongsong Idul Fitri boleh dijalani dengan kegembiraan. Tetapi jangan berlebihan dengan belanja dan aktivitas lainnya yang melampaui kemestian, apalagi dengan berkerumun. Idul Fitri harus tetap dijalani sebagai satu rangkaian dengan puasa Ramadan. Lebih-lebih situasi pandemi yang belum reda.

Kedepankan kesahajaan, jauhi keberlebihan karena Allah tidak menyukai hamba-hamba yang melampaui batas (QS Al-Maidah: 87). Ingat banyak saudara kita yang kekurangan dan terdampak pandemi. Selaku insan beriman mesti menunjukkan sikap empati, simpati, dan peduli sebagai wujud ihsan dan kesalehan.

Kegiatan ibadah yang melibatkan kerumunan juga sebaiknya dihindari dan ditempuh cara yang juga dibolehkan syariat Islam di kala darurat. Jangan merasa aman dan terbebas dari pandemi. Kaum muslim dapat menjadi uswah hasanah dalam keadaan normal lebih-lebih di kala darurat. Jauhi sikap ananiyah (egois) dan ghuluw (ekstrem) dalam beragama dan menyambut Lebaran. Salat sunnah Idul Fitri pun perlu superhati-hati, kalau tidak memungkinkan sebaiknya dilakukan sangat terbatas di sekitar lingkungan atau di rumah tanpa melibatkan jamaah yang banyak.

Sabda Nabi, jauhi hal yang darurat dan yang menimbulkan kedaruratan bagi orang lain. Allah mengingatkan dalam Al-Quran, jangan menjatuhkan dirimu pada kebinasaan atau kehancuran (QS Al-Baqarah: 195). Bersamaan dengan itu, Allah menghendaki kemudahan dan tidak menghendaki kesulitan dalam beragama (QS Al-Baqarah: 185).

Pemerintah telah melarang mudik. Sebaiknya semua mengikutinya demi mencegah wabah dan mengatasi pandemi agar tidak bertambah luas. Memang berat meninggalkan tradisi mudik yang memiliki manfaat positif bagi persaudaraan di tempat asal. Tetapi karena situasi pandemi maka akan lebih maslahat bila semua pihak bersikap seksama.

Sikap seksama bukanlah takut dan paranoid, tetapi bagian dari ikhtiar mengatasi pandemi. Kita juga berharap pemerintah membatasi kegiatan wisata dan pusat keramaian lainnya agar konsisten. Apalah artinya mudik dilarang kalau pusat-pusat keramaian publik dilonggarkan.

Mencegah dan menahan diri dari segala bentuk kerumunan dan keadaan yang membuat mudarat tentu harus diutamakan bagi setiap warga bangsa yang baik dan bertanggungjawab. Lebih-lebih bagi muslim yang berpuasa dan berhasil dengan puasanya dalam pengendalian diri. *)

Penulis adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah

ShareSendShare

Most Viewed Posts

  • Istri Rektor ITP Hendri Nofrianto Berpulang ke Rahmatullah (15,472)
  • Lalai Eksekusi Bupati Pessel, LBH Sumbar akan Laporkan Kejari Painan ke Jamwas dan Komjak (11,745)
  • Klaim Rinaldi sebagai Ketum IKA FMIPA Unand Ditolak Alumni (9,347)
  • Ibunda Tercinta Mulyadi Wafat, Banyak Tokoh Nasional Kirim Karangan Bunga Duka Cita (9,063)
  • Ambulans Sumbangan Warga Padang Ikut Bantu Evakuasi Korban di Palestina (9,026)
  • Mevrizal: Profesi Pengacara Syariah Menggiurkan dan Kian Diminati (8,297)
  • Menakar Peluang DPD RI Dapil Sumbar di Pemilu 2024 (7,380)
  • Memenuhi Syarat, Bacalon DPD RI Hendra Irwan Rahim Dinilai Paling Siap (6,869)
  • Puncak Peringatan Hari Koperasi, Hendra Irwan Rahim: Dua Menteri Bakal Hadir di Sumbar (6,719)
  • DPD RI Bentuk Pansus Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer (5,807)

Berita Lainnya

Inyiak Rajo: Pemimpin Baru dan Harapan Baru

‘Ajo JKA Pulang Kampuang’

Jumat, 21/2/25 | 00:37 WIB
‘Raja Penyair’ Pinto Janir Tampil Memukau di Acara Peringatan 20 Tahun Wafatnya Hamid Jabbar

‘Raja Penyair’ Pinto Janir Tampil Memukau di Acara Peringatan 20 Tahun Wafatnya Hamid Jabbar

Kamis, 30/5/24 | 06:00 WIB
‘Raja Penyair’ Pinto Janir: Taman Budaya Sumbar Itu Pengawal Peradaban!

‘Raja Penyair’ Pinto Janir: Taman Budaya Sumbar Itu Pengawal Peradaban!

Jumat, 14/6/24 | 20:18 WIB
“78 Tahun Makmur Hendrik”, Rektor Unand: Kaya akan Nilai Budaya dan Kearifan Lokal

“78 Tahun Makmur Hendrik”, Rektor Unand: Kaya akan Nilai Budaya dan Kearifan Lokal

Kamis, 05/6/25 | 01:41 WIB
“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”, Hary: Unand Dukung Gerakan Berkesenian dan Berkebudayaan

“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”, Hary: Unand Dukung Gerakan Berkesenian dan Berkebudayaan

Jumat, 16/5/25 | 12:12 WIB
“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”: Hamas Apresiasi Komitmen Fadly Amran Terhadap Pemajuan Kebudayaan

“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”: Hamas Apresiasi Komitmen Fadly Amran Terhadap Pemajuan Kebudayaan

Minggu, 11/5/25 | 19:31 WIB
  • Aman Makmur
  • Beranda
  • Tim Redaksi

© 2025 - Amanmakmur.com

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial

© 2025 - Amanmakmur.com