
PADANG, AmanMakmur —-Idul Fitri harus menjadi sarana untuk melakukan evaluasi dan refleksi terhadap Ramadan. Yakni sejauhmana dampak Ramadan yang diperoleh seorang muslim yang telah beribadah selama sebulan penuh di bulan Ramadan?
Selama 30 hari seorang muslim melaksanakan puasa dengan iman dan sadar melakukannya. Termasuk mengerjakan ibadah lainnya, seperti salat Tarawih, memperbanyak infak dan sedekah, membca Alquran, iktikaf, dan lainnya.
“Diklat sebulan penuh di bulan suci Ramadan harusnya kian meningkatkan fitrah,” ujar Syahrul Ismet, SAg, MPd, yang bertindak selaku Khatib Salat Hari Raya Idul Fitri, di halaman Rektorat Universitas Negeri Padang (UNP), Senin (31/3/2025).
Menurut Syahrul Ismet dalam khutbahnya, Idul Fitri harus bisa menjadi wadah refleksi dan sekaligus evaluasi terhadap apa yang telah dilakukan selama bulan Ramadan agar keimanan semakin meningkat.
Ada tiga poin disampaikan Syahrul, yakni; pertama, bahwa manusia itu sebagai makhluk yang bertauhid dapat memahami asal kejadiannya. “Dari 360 juta calon, hanya satu yang menjadi manusia. Itulah kemuliaan yang didapat sebagai insan terpilih,” kata Syahrul.
Kedua, Ramadan merupakan wadah menyucikan diri setelah bersalah agar kembali fitrah. “Istigfar ketika tahu melakukan kesalahan kecil, dan taubat nasuha ketika melakukan dosa besar,” urai Syahrul.
“Terakhir, ketiga, konsistensi dalam meningkatkan fitrah, atau potensi diri. Apapun kehidupan yang dijalani, harus terus meningkatkan kapasitas diri dengan pendidikan yang baik dan akhlak yang mulia,” pungkas Syahrul.
Pada Salat Idul Fitri yang dihadiri ribuan jemaah ini, turut hadir Rektor UNP Dr Ir Krismadinata, ST, MT, Ketua Masjid UNP Prof Dr Sufyarma Marsidin, MPd, dan salat imami H Risky Indra Utama, ST, MT, MPdT.
(Ika)