
BUKITTINGGI, AmanMakmur— Perjuangkan dan terus berjuang dengan optimal untuk kampung halaman adalah kata-kata yang kerap terucap oleh sosok Ir H Mulyadi saat diskusi bersama masyarakat di daerah pemilihannya Sumbar 2.
Inspirasi itu ia dapatkan dari para pejuang kemerdekaan di republik ini saat melawan kezaliman penjajah yang pada akhirnya bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Menurut Mulyadi, seorang pejuang itu adalah orang yang memiliki ‘ambisi’ dan ‘hasrat’ dengan sekuat tenaga serta pikiran dan bahkan mengorbankan jiwa raganya demi suatu tujuan yang cenderung untuk kepentingan orang banyak.
“Ketika itu kita terapkan di zaman sekarang, tentunya harus disesuaikan bentuk perjuangannya, akan seperti apa perjuangan yang menghasilkan untuk kepentingan masyarakat. Karena kita berjuang bukan melawan penjajah lagi kan, tapi berjuang untuk kesejahteraan,” ucap pria kelahiran Bukittinggi tahun 1963 ini.
Dalam situasi yang sangat akrab dengan para konstituennya, Mulyadi bercerita tentang pengalaman menjadi wakil rakyat di DPR RI sejak 2009, selama tiga periode; 2009-2014, 2014-2019, dan 2019-2020.
Baginya, perjuangan sebagai wakil rakyat itu tidak hanya sebatas memberi saran atau meminta pemerintah melalui kementerian dan lembaga terkait saja. “Tapi harus melalui perjuangan optimal guna meyakinkan pemerintah pusat agar program-program tersebut bisa sampai ke daerah,” ucapnya sambil mengingat kembali pengalamannya memperjuangkan program-program untuk Sumatera Barat di senayan sebagai anggota DPR RI.
Berikut ini berbagai bentuk aspirasi yang terealisasi melalui anggaran pemerintah pusat yang diperjuangkan oleh Mulyadi sebagai seorang Anggota DPR RI di antaranya;
1). Pembangunan jembatan layang (flyover) Kelok Sembilan,
2). Pembangunan Flyover Aur Kuning Bukittinggi
3). Pembangunan Jembatan Buayan Cs Padang Pariaman,
4). Pembangunan Jalan Sicincin-Malalak,
5). Pembangunan Jalan Mangopoh-Simpang Empat,
6). Pembangunan Sekolah Tinggi Pelayaran di Tiram Kabupaten Padang Pariaman
7). Pengembangan Pantai Kata Kota Pariaman,
8). Pengembangan Pantai Tiku Kabupaten Agam
9). Penggantian penerangan jalan umum dengan tenaga surya (PJUTS), serta
10). Penggantian lampu jalan raya dengan LED.

“Begini-begini, kalau sudah dipercaya menjadi wakil rakyat, ya harus berjuang habis-habisan meyakinkan pemerintah pusat selaku mitra kerja kita guna merebut pengaruh positif untuk daerah pemilihannya. Termasuk ‘bertarung’ dengan anggota DPR dari daerah lain agar mendapat anggaran pembangunan infrastruktur di Provinsi Sumatera Barat,” tegasnya.
“Itu yang saya lakukan selama 11 tahun waktu menjadi wakil rakyat di DPR RI,” ujar mantan Ketua Komisi V DPR RI, pada periode pertama menjadi anggota DPR RI (2009-2014).
“Memang tidak mudah bekerja di DPR itu, berat pak”, lanjut caleg yang meraih suara pribadi terbanyak di Sumbar di saat Pemilu 2019 sebanyak 144.954 ini.
Makanya, lanjut Mulyadi, banyak teman-teman di DPR RI cukup kesulitan untuk berjuang secara optimal, karena kadang-kadang pemerintah pusat tidak mau, bahkan tidak bersedia menerima berbagai usul yang kita sampaikan.
“Memperjuangkan semua usulan untuk kepentingan pembangunan di Provinsi Sumbar, tak jarang terabaikan begitu saja. Di sinilah kita harus mampu meyakinkan pemerintah pusat,” kata calon Anggota DPR RI Dapil 2 untuk Provinsi Sumbar.
Tambah Mulyadi, kalau tidak mempunyai pengalaman yang cukup untuk memperjuangkan tanpa strategi, maka akan kesulitan di Senayan. Apa yang diinginkan itu tidak tercapai.
“Di parlemen itu pak, semua anggota DPR-nya berjuang untuk kepentingan daerahnya masing-masing. Jadi, secara langsung atau tidak langsung terjadi persaingan dengan wakil-wakil dari daerah lain,” pungkasnya.
Sehingga, lanjut Mulyadi lagi, kita harus memiliki argumentasi yang kuat, berdasarkan data dan kebutuhan. Apa-apa saja yang kita usulkan itu agar bisa diterima oleh mereka.
“Untuk itu, melalui Partai Demokrat nomor 14, saya kembali ke DPR RI, untuk menyampaikan seluruh aspirasi masyarakat sebagai calon Anggota DPR RI, Dapil 2 untuk Provinsi Sumatera Barat, dengan nomor urut 1 di tahun 2024,” tutup Mulyadi.
(Rel/adr)