
PESISIR SELATAN, AmanMakmur—Pembangunan daerah bagian selatan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) yang mengarah ke batas Provinsi Bengkulu, harus mendapatkan perhatian serius dari pemangku kepentingan di Provinsi Sumbar.
Harus dibangun pusat pertumbuhan ekonomi baru di daerah tersebut, di kawasan Tapan, Lunang, dan sekitarnya, agar ketimpangan pembangunan antara Sumbar bagian utara (mengarah ke Provinsi Riau dan Sumut), dan Sumbar bagian selatan, tidak seperti bumi dan langit.
Pembangunan infrastruktur seperti bandara (bandar udara) dan pelabuhan laut yang representatif harus bisa dikonkretkan di Tapan, yang merupakan kawasan segitiga emas antara Provinsi Jambi (Kerinci), Provinsi Bengkulu (Muko-muko), dan Provinsi Sumbar sendiri, Tapan.
Demikian disampaikan Indah Iswantari, Caleg DPRD Sumbar Dapil Sumbar 8 (meliputi Kabupaten Pessel dan Kabupaten Kepulauan Mentawai), dari Partai Ummat dengan nomor urut 3, dalam menyikapi lambannya pergerakan pembangunan di daerah Sumbar bagian selatan, yang masuk wilayah Kabupaten Pessel.
“Tengok saja ke arah Riau, ada jalan tol, ada Kelok 9. Kemudian ke arah Bengkulu, apa coba? Merangas,” kata Indah, yang merupakan putri Pessel, bertempat tinggal di Jl Darwis Painan.
Untuk itu, bandul ketimpangan pembangunan Sumbar ini harus diperjuangkan secara serius, agar pengembangan Tapan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di selatan Pesisir Selatan itu dapat diwujudkan.
Lanjutnya, dengan dibangunnya bandara, orang Tapan dan sekitarnya, serta Kerinci yang hanya berjarak 60-an km, tidak lagi jauh-jauh ke Padang yang memakan waktu 6 sampai 7 jam.
“Begitu juga dengan pelabuhan laut yang representatif. Hasil bumi dan barang-barang komoditi ekonomi lainnya, bisa diangkut secara cepat ke Jawa, dan daerah lainnya. Ini bukan bicara Tapan saja, tapi akan berdampak ke kawasan segitiga emas di sana,” kata alumni SMAN 1 Painan ini.
“Dengan pembangunan infrastruktur bandara dan pelabuhan laut yang representatif, maka akan memicu pertumbuhan ekonomi baru di Tapan. Ibarat ada gula semut. Pembangunan yang lain pun akan mengikuti,” tukuk Indah.
Salah kunci mengkonkretkan pusat pertumbuhan ekonomi baru di Tapan itu adalah bagaimana pemekaran wilayah Kabupaten Pessel dengan adanya DOB (Daerah Otonomi Baru) Kabupaten Renah Indojati dapat diwujudkan segera.
Menurut Indah, kalau diamanahkan menjadi Anggota DPRD Sumbar, persoalan ini akan total ia suarakan. “Tentunya dengan mendorong Pemprov Sumbar, dan mengandeng anggota dewan di pusat, atau DPR RI, agar bisa menyuarakan pemekaran ini secara simultan,” tukas Indah yang pernah kuliah di Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta Padang ini.
“Pokoknya kita dukung penuh upaya perjuangan untuk mengkonkretkan Kabupaten Renah Indojati ini. Karena satu-satunya kabupaten yang belum dimekarkan di Sumbar itu, ya Kabupaten Pesisir Selatan. Jadi hal ini sudah mendesak,” pungkas Owner AmanMakmur.com ini.
Makanya, kata Indah lagi, jangan lupa pada tanggal 14 Februari 2024, saat pemilu dilaksanakan, untuk DPRD Sumbar memilih Indah Iswantari dari Partai Ummat (No 24), dengan nomor urut 3.
(Putrie)