Oleh: H Wiztian Yoetri, SH, M.Ikom
(Pimpinan Redaksi Harian Padang Ekspres 2003-2008)
WAKTU tak ubahnya seperti anak panah yang lepas dari busurnya. Satu anak panah yang lepas tak akan pernah surut ke belakang.
Begitu juga perjalanan bisnis Harian Pagi Padang Ekspres yang kemarin berulang tahun ke-25. Semenjak terbit tanggal 25 Januari 1999 yang lalu banyak sudah lika dan liku yang di jalaninya. Suka dan duka, senang dan susah berkelindan dengan waktu. Mengakumulasi menjadi satu tujuan. Berbingkai semangat kolosal ingin tumbuh dan berkembang, para peneruka pun mencoba mengubah keadaan. Spirit, vini, vidi, vici membimbing manajemen Harian Pagi Padang Ekspres menapak jalan menuju titik kejayaaan.
Tak mudah untuk mencapai kejayaan itu. Ditengah keterbatasan, kita dituntut untuk bertahan dan menyerang. Bagaimana mempertahankan diri agar tetap bisa hadir setiap paginya untuk pembaca dan menyerang pasar agar tiras dan pendapatan usaha terus meningkat demi sustanable usaha.
Ada konten berkualitas yang harus terus dihasilkan, ada target omset yang harus dicapai dan ada pula arus cash flow yang musti dikendalikan. Semuanya hadir dengan beragam tantangan. Dan, jalan terbaik untuk tetap tumbuh dan berkembang adalah kreativitas dan inovasi.
Dalam rentang 25 tahun banyak sudah terobosan berbisnis media yang berhasil ditorehkan Manajemen Padang Ekspres. Setiap divisi berkreasi sesuai dengan job desk masing masing. Redaksi terus meng-update diri, pemasaran koran mengubah cara cara berdagang dari konvensional ke inovatif dan divisi iklan juga begitu. Kolaborasi dari tiga divisi utama inilah yang menghasilkan daya gedor dan lompatan usaha dari tahun ke tahun.
Itulah, yang dilakukan generasi awal,yang lebih dikenal sebagai generasi pendobrak, sekaligus sebagai pembuka jalan,untuk membangun fondasi yang kokoh untuk generasi selanjutnya. Dalam bahasa pak Bos kami–Haji Rida K Liamsi-– kami adalah generasi yang telah bertumpus lumus.
Dan, romansa kebersamaan dengan satu tujuan, agar perusahaan tetap survive, serta bertumbuh dengan slogan,tumbuh bersama dalam kebersamaan.
Segiti tiga emas. Itulah ikonik Harian Pagi Padang Ekspres yang tak dimiliki oleh media lain. Tiga divisi yang memiliki peran berbeda ini bak bangunan kokoh tanpa batas. Ketiga divisi ini saling berkoordinasi dan berkolaborasi. Daya ungkit dari kolaborasi inilah yang mengantarkan Padang Ekpres ke jalan lapang menuju kejayaan.
Walau berbentuknya Segitiga namun tak ada egoisme sektoral. Ketiganya sama sama penting. Tak akan berarti apa apa divisi redaksi tanpa di dukung divisi pemasaran koran yang bagus. Sebab, redaksi berfungsi memproduksi berita, sedangkan menjual dan mendistribusikan koran hingga ke tangan pelanggan adalah domainnya divisi pemasaran. Begitu juga dengan divisi iklan, sehebat apapun konten dan pemasaran koran tidaklah akan bisa menghasilkan pundi-pundi pendapatan tanpa didukung kehadiran sederatan iklan di halaman. Semua saling kait berkait, ketiga divisi ini saling butuh membutuhkan.
Secara teori ini sangat mudah mengucapkannya namun mengaplikasikan di lapangan dalam operasional pastilah terjadi benturan. Ada kepentingan usaha yang terkadang terbentur dengan kepentingan pemberitaan, ada kebutuhan dan keterbatasan redaksi yang tak senantiasa bisa mengabulkan keinginan usaha. Semuanya ikut mewarnai perjalanan waktu selama 25 tahun Harian Pagi Padang Ekspres.
Bagaimana kolaborasi ditengah keterbatasan, apa wadah untuk menyatukan persepsi demi kepentingan usaha, seperti apa pula model koordinasinya dan seperti apa pula transfer ilmu dan pengalaman dari senior kepada junior dijalankan. Mulai dari ilmu jurnalistik di dapur redaksi hingga ke manajemen sebuah perusahaan. Semuanya itu berlangsung bak air mengalir.
Sebagai salah seorang pelaku sejarah, saya melihat Harian Pagi Padang Ekspres ini bak kampus besar berjalan. Beragam disiplin ilmu bisa di dapatkan sambil bekerja. Semuanya tergantung pada karyawan. Bagi yang mau belajar dan serius dalam menekuni pekerjaan maka beragam ilmu bisa di dapatkan. Ilmu ini tak saja berguna selama berada di kampus Padang Ekspres. Ilmu ini bisa menjadi bekal untuk bekerja di tempat lain termasuk membuat usaha sendiri. Karena wartawan, pada hakekatnya, datang dan pergi.
Kini perjalanan bisnis Harian Padang Ekspres sudah terbilang panjang. 25 tahun bukanlah waktu yang singkat. Bahkan, kurun dalam perjalananya itu sempat pula dicatat oleh lembaga riset media AC Nielsen, bahwa Harian Padang Ekspres sebagai koran masa depan.
Secara psikologis usia 25 tahun bagi sebuah media adalah usia kemapanan. Di era ini halangan dan rintangan akan jauh berbeda dibandingkan dimasa awal pendirian. Kalau diawal pendirian tantangan terberat itu adalah menaklukan pasar, maka diera kemapanan tantangan terberat itu adalah melawan rasa kenyamanan comport zone (merasa nyaman).
Satu yang ingin saya sampaikan. Produk itu tak jauh berbeda dengan kehidupan manusia. Dalam ilmu Manajemen Pemasaran ada teori dan istilah product life sycle. Lihatlah itu dengan baik, komparasikan dengan perjalanan bisnis Harian Pagi Padang Ekspres. Dari empat tahap product life sycle itu ke empatnya sudah terlewati.
Tahap awal adalah perkenalan produk. Itu terjadi ketika awal-awal berdiri. Kalau ditelisik lebih dalam itulah masanya ketika Padang Ekspres berkantor di Jalan S Parman 102 A Padang. Kedua, masa pertumbuhan. Masa dan tahap inilah yang kita lalui selama berkantor di jalan Veteran dan Jalan Proklamasi (Tarandam) . Ketiga, masa puncak. Masa inilah yang dinikmati ditahun 2010-2015. Dan ke empat, arus balik. Tahapan inilah yang kini sedang dihadapi.
Banyak teori pemasaran yang bisa menjadi rujukan agar arus balik tidak terjadi. Satu diantara rujukan itu adalah merekomendasikan keputusan untuk berkreativitas dan berinovasi.
Setiap divisi kreatif lah, lahirkan inovasi – inovasi baru. Kalau diawal awal berdiri para peneruka mampu melahirkan langkah langkah kreatif maka manajemen Harian Pagi Padang Ekspres dengan bonus demografinya saat ini tentu bisa jauh lebih hebat dari generasi sebelumnya.
Terakhir, bahwa berbisnis media adalah berbisnis inovasi dan kreativitas. Ketika kreativitas dan inovasi itu terhenti maka di situlah titik awal kemunduran usaha akan terjadi.
Maka, teman-teman Padang Ekspres, teruslah berkarya dan berinovasi. Ingat, hakiki dari kehidupan itu adalah perubahan. Perubahan zaman mustilah diikuti. Lahirkanlah terobosan terobosan baru sesuai era kekinian. Kata orang bijak mempertahankan suatu pencapaian itu jauh lebih berat dibandingkan merebut suatu kesempatan.
Selamat ulang tahun perak (25 tahun), semoga Harian Pagi Padang Ekspres terus setia menemui pembacanya sepanjang zaman. Terus Padek!
Catatan: Tulisan yang sama telah terbit di TERAS Harian Padang Ekspres, Jumat 26 Januari 2024.