PASAMAN, AmanMakmur — Anggota DPR RI asal Sumatera Barat Hj Nevi Zuairina saat menjadi narasumber di acara seminar parenting di Pasaman dengan tema Trik Menggunakan Gadget bagi Anak, mengatakan bahwa tak bisa dipungkiri kehidupan anak zaman sekarang begitu akrab dengan teknologi digital.
“Gadget terutama HP pintar dan tablet tidak lagi menjadi barang asing, termasuk bagi anak-anak. Kehadiran gadget bisa memudahkan kehidupan manusia, mulai dari membantu bekerja, belajar, berbelanja, atau sekadar mencari hiburan. Namun ada juga dampak negatif yang dapat ditimbulkan bila bila digunakan secara tidak bijak,” tutur Nevi, melalui keterangan persnya, Senin (9/1/2023).
Legislator dari Fraksi PKS ini ini menjabarkan, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat tersebut, akhirnya turut serta memaksa orang tua untuk merubah cara mereka dalam mendidik anak.
Ia mengingatkan, bila penggunaan gadget dilakukan secara bebas tak terkendali, kehadiran era digital ini akan berdampak buruk terhadap tumbuh kembang anak.
“Saya menyoroti setidaknya ada dua perspektif dampak negatif dari bahaya gadget ini bagi tumbuh kembang anak. Yang pertama dari segi kesehatan fisik dan mental, dan yang kedua dari segi kesehatan akhlak,” urai Nevi.
Politisi Daerah Pemilihan Sumbar II ini menambahkan, faktor kesehatan yang perlu diwaspadai dari ekses penggunaan gadget ini antara lain kurang tidur, gangguan pada mata, obesitas, dan masalah mental.
Sedangkan dampak terhadap akhlak, terusnya, bersumber dari akses konten internet yang begitu luas dari smartphone.
Perkembangan dunia teknologi saat ini membuat anak-anak kita bisa mengakses semua informasi dan semua nilai dan norma yang ada di dunia ini, baik itu positif maupun negatif tanpa filter.
“Filter yang paling dominan mesti dihadirkan pada pendampingan orang tua terhadap anak pada penggunaan gadget. Orang tua sangat diharapkan dapat berperan dalam mendidik dan membina anak-anak kita agar memiliki masa depan yang selamat di dunia dan akhirat dengan membentengi mereka dengan akhlak yang baik,” tegas Nevi.
Nevi menekankan, setiap rumah dalam keluarga perlu menciptakan visi keluarga yang jelas. Suami dan istri harus memiliki perspektif yang sama dalam membangun keluarga, yakni keluarga yang rabbani dimana semua aktivitas dilandasi dengan nilai-nilai agama.
Menurut Nevi, visi inilah yang akan menuntun arah perjalanan kehidupan keluarga agar tidak menyimpang dari ajaran Islam. Sehingga, dengan kesatuan visi ini, tentu akan berdampak pada pola Pendidikan yang akan diberikan kepada anak keturunan agar bisa menjaga semangat untuk mewujudkan visi tersebut.
“Demikian yang dapat saya sampaikan mudah-mudahan bermanfaat dan dapat kita amalkan dalam kehidupan keseharian kita dalam mendampingi anak-anak kita. Semoga kita semua mampu menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah dan melahirkan generasi-generasi terbaik harapan bangsa, negara, dan agama ke depannya,” tutup Nevi.
(Rel/nzcenter)