PADANG PARIAMAN, AmanMakmur.com — Anggota Komisi VI DPR RI asal Sumatera Barat II, Hj Nevi Zuairina melakukan dialog bertemakan kebangsaan dengan siswa SMAN 1 Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman. Dimana saat dialog hadir semua kelas, yakni X, XI dan XII.
Dialog ini untuk mengasah dan memberi tantangan pola pikir anak muda bagaimana membangun Tanah Air sebagai wujud tanggung jawab anak muda yang akan meneruskan generasi saat ini.
“Anak muda merupakan penerus bangsa. Untuk itu, para siswa SMA ini yang akan meneruskan perjuangan kehidupan bangsa. Kita mesti nempersiapkan segala sesuatunya agar mereka percaya diri, jompeten dan berIntegritas,” ujar Nevi Zuairina, dalam keterangan persnya, Rabu (5/10/2022).
Legislator asal Sumatera Barat II ini mengatakan, banyak dijumpai di dunia ini berbagai macam perubahan yang dimotori oleh para pemuda. Namun, saat ini potret buram kondisi pemuda nampak jelas. Mungkin ada sebagian putra- putri bangsa ini yang telah mengharumkan nama bangsa di mata dunia lewat berbagai prestasi yang mereka torehkan. Akan tetapi, tidak sedikit juga pemuda-pemudi bangsa yang terlibat dengan berbagai masalah yang mereka anggap sudah lumrah seperti tawuran penyalahgunaan narkoba dan sebagainya.
Nevi mengingatkan, perkembangan dunia digital jika tidak diimbangi dengan sikap bijaksana akan sangat berpotensi merusak generasi muda kita, melalui games dan aplikasi malware lainnya.
Politisi PKS ini menjelaskan, dengan berbagai tantangan yang ada, membayangi kawula muda dari berbagai sektor politik ekonomi sosial budaya dan teknologi, menuntut anak muda terus adaptif dengan perkembangan yang ada.
“Dimulai dari anak SMA, mesti banyak literasinya. Membaca buku, membaca pemberitaan dan terus mendalami ilmu pengetahuan. Tapi perlu diingat, bahwa penguatan dasar mesti menjadi prioritas dengan mempelajari Al Qur’an dan Kitab-kitab Sunnah”, urai Nevi.
Aktivis perempuan PKS ini juga menyampaikan, agar kawula muda ini tidak apriori terhadap politik. Di masa depan, dengan segala tantangan yang ada, anak muda mesti memiliki pengetahuan segala hal tentang hak dan kewajiban politiknya. Anak muda mesti memiliki preferensi politiknya secara independen tidak dipengaruhi siapapun, baik di pileg, pilkada maupun pilpres.
“Berbagai survei menunjukkan bahwa anak muda termasuk pemilih pemula akan menjadi aktor penting mewarnai wajah Indonesia. Jumlahnya sekitar 60% dari total jumlah pemilih. Anak-anak muda ini mesti mampu menggunakan peranannya untuk menjadikan wajah bangsa Indonesia ini lebih baik, lebih maju dan lebih bermartabat”, tutup Nevi Zuairina.
(Rel/nzcenter)