JAWA TIMUR, AmanMakmur.com —Berdasarkan laporan dari Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Pemerintah Kabupaten Malang Wiyanto Wijoyo, dari tragedi Kanjuruhan dimana terjadi kerusuhan setelah pertandingan Persebaya lawan Arema, 130 orang tewas, dan 191 luka-luka yang dirawat di 8 rumah sakit di Kabupaten Malang.
Hal tersebut disampaikan Wiyanto saat wawancara dengan CNN Indonesia, Minggu (2/10/2022).
Bagi korban, sebut Wiyanto, Pemkab Malang menanggung seluruh biaya perawatan di rumah sakit.
“Dari yang meninggal, saat ini sedang dilakukan identifikasi, dan bagi yang luka ringan sudah boleh pulang, dan yang kritis sebanyak 20 an orang dirawat di rumah sakit,” ujarnya.
Luka-luka itu, sebut Wiyanto, ada yang luka-luka memar dan beberapa patah tulang akibat terinjak-injak. “Tapi yang banyak itu mengalami sesak nafas,” katanya.
Adapun kerusuhan dimulai sesaat setelah pertandingan usai, penonton suporter Arema yang tidak bisa menerima kekalahan kesebelasan kesayangan mereka merangsek ke tengah lapangan. Karena sudah tidak terkontrol, aparat kepolisian melepaskan gas air mata.
Kemudian penonton berdesakan keluar Stadion Kanjuruhan, yang mengakibatkan terjadi desak-desakkan, sehingganya banyak yang terinjak-injak dan mengalami sesak nafas.
(Ika)