BUKITTINGGI, AmanMakmur.com —- Setelah melakukan pembahasan awal di gedung DPRD Sumbar, untuk melakukan finishing pembahasan, semua pihak terkait dikumpulkan pada sebuah tempat agar tidak ada alasan untuk tidak hadir dalam pembahasan.
Untuk mengejarkan penyelesaian pembahasan anggaran tahun 2022 bersama mitra, Banggar DPRD Sumbar lakukan pembahasan secara penuh di Istana Bung Hatta, Bukittinggi 22-25 November 2021.
DPRD Sumbar tidak mau penetapan APBD melebihi batas waktu yang ditentukan oleh undang-undang dan aturan berlaku lainnya, sehingga dapat dimanfaatkan secepatnya untuk kepentingan masyarakat.
“Kita harus kejarkan penyelesaian pembahasan secepatnya agar bisa segera dimanfaatkan oleh masyarakat, baik langsung maupun tdak langsung,” tegas Ketua DPRD Sumbar Supardi.
Ketua DPRD Sumbar yang juga Ketua Banggar menambahkan, jika terjadi keterlambatan maka akan berefek pada masyarakat, khususnya dalam pembangunan infrastruktur yang bermanfaat bagi banyak orang.
“Jika terjadi keterlambatan, maka efek negatifnya pada penggunaannya, sehingga masyarakat juga akan mendapatkan dampaknya,” tambah Supardi.
Anggaran ini juga diarahkan berpihak pada kelompok-kelompok ekonomi kemasyarakatan dan kelompok lainnya, sehingga aktivitas berjalan baik, dan kegiatan perekonomian juga akan berputar.
“Di masa pandemi ini keberpihakan pada masyarakat harus lebih kuat, sehingga masyarakat tidak merasakan beban begitu berat,” tambahnya lagi.
Memperkuat pernyataan Supardi, salah seorang anggota Banggar HM Nurnas mengatakan, keterpaduan dalam membahas anggaran akan menghasilkan yang terbaik, di antaranya tepat waktu dan tepat sasaran.
“Kita mengejarkan azas manfaat dan waktu sehingga tepat sasaran dan tidak bertele-tele, semuanya bermuara pada kepentingan orang banyak,” tegas Nurnas yang biasa vokal dan cermat dalam mempelototi aturan.
Ditambahkannya, mengacu pada kepentingan orang banyak dan aturan berlaku, maka disepakati pembahasan dalam satu lokasi dan semua tidak boleh meninggalkan lokasi, karena sewaktu-waktu akan melakukan pembahasan.
“Bisa saja dalam pembahasan awal ada yang terlewati, ketika diketahui maka semua dikumpulkan kembali, jika tidak terpadu maka akan sulit mengumpulkan orang, sekarang, kapan saja diperlukan langsung berkumpul dan melakukan pembahasan dengan seksama,” tambahnya lagi.
Meskipun terasa melelahkan, namun nampak tidak ada sedikit juga rasa kesal terpancar dari semua anggota dan pimpinan Banggar, bahkan tampak senyum dan tawa renyah untuk menghilangkan kelelahan mereka.
(Rel/Nov)