JAWA BARAT, AmanMakmur.com — Wakil Ketua Pansus Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer DPD RI, HM Fadhil Rahmi Lc MA, menyampaikan sejumlah persoalan yang dihadapi para guru di Aceh dalam Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan Persatuan Guru Republik Indoneaia (PGRI) Jawa Barat.
Syech Fadhil, demikian sosok ini disapa, mengajak guru di seluruh Indonesia, termasuk Aceh, untuk berjuang bersama-sama hingga aspirasi guru ditampung oleh jajaran kementerian di Jakarta.
“Jadi kita di sini bukan saling berhadap-hadapan. Kita di sini kerjanya bukan cuma cengengesan. Bukan cuma menghabiskan anggaran pemerintah,” kata Syech Fadhil.
“Saya dari Aceh. Saya jauh-jauh datang dari Aceh dan tidak memiliki rumah dinas di sini (Jakarta-red),” kata mantan Ketua Ikatan Alumni Timur Tengah di Aceh ini lagi.
Syech Fadhil berharap para guru di seluruh Indonesia, termasuk guru honorer di Aceh, untuk bersama-sama dalam berjuang.
“Karena tandatangan kami tak berlaku di sini. Kebijakan ada di ranah eksekutif. Ini kita kawal bersama-sama hingga aspirasi ini ditampung oleh eksekutif,” kata senator muda dari Aceh dengan lantang di hadapan sejumlah anggota DPD RI dan guru honorer yang hadir.
“Kita panggil MenPAN RB, Mendikbud, Kemenag, untuk soal ini. Ini yang memerlukan dorongan bersama-sama,” kata senator yang dekat dengan kalangan dayah di Aceh ini lagi.
Sebelumnya, Syech Fadhil sendiri telah menyerap sejumlah aspirasi guru di Aceh. Termasuk guru guru yang sudah berumur 35 plus. Para guru ini berharap bisa di-PNS-kan tanpa lagi harus mengikuti proses seleksi yang ketat.
Para guru honorer yang menyampaikan aspirasi Syech Fadhil, rata-rata telah mengabdi hingga belasan tahun. Namun hingga kini belum juga mendapat perhatian dari pemerintah. Komitmen ini berulangkali disampaikan Syech Fadhil dalam pertemuan di DPD RI dan rapat Pansus hingga akhirnya seperti yang disampaikan dalam FGD yang diadakan PGRI Jawa Barat, kemarin.
(Rel/dpd)