PADANG, AmanMakmur.com— Luar biasa, menjadi bangga atas perjuangan para pelaku wisata di Sumbar.
Itulah ungkapan penggiat wisata Sumbar M Zuhrizul, begitu diinfokan oleh Menparekraf Sandiaga Uno bahwa empat desa wisata di Sumbar masuk nominasi nasional.
“Saya bangga sekaligus salut atas masuknya 4 desa wisata Sumbar di nominasi nasional,” ujar Zuhrizul, di sela-sela kunjungan kerja Sandiaga Uno ke Sumbar.
Menurut Zuhrizul komitmen dan konsistensi para pejuang pariwisata di nagari atau desa-lah nominasi nasional itu bisa ditembus. Ada 30 desa di Sumbar, setelah proses penilaian tersisa 9 desa wisata, saat penilaian berikutnya tersisa 4 desa wisata berprediket nominasi nasional,” ujar Zuhrizul.
Adapun 4 desa yang nasuk nominasi Anugerah Desa Wisata Nasional adalah;
1. Desa wisata Nagari Sungai Batang Maninjau, Kabupaten Agam.
2. Desa wisata Nagari Saribu Gonjong, Kabupaten Limapuluh kota
3. Desa wisata Nagari Sumpu, Kabupaten Tanah Datar.
4. Desa wisata Apar, Kota Pariaman
Dikatakan Zuhrizul, empat desa masuk nominasi itu sepertinya dapat nilai plus karena menonjolkan budaya atau kampung adat dan konservasi alam. Ini kayaknya lebih menjadi perhatian khusus dewan juri,” ujar Zuhrizul.
Ke depan, kata Zuhrizul, tentu desa wisata di Sumbar yang jumlahnya mencapai 300 an perlu penguatan semua pihak, baik penggiat, pakar dan pemerintah untuk memperkuat terus budaya di nagari-nagari.
“Yakinkan niniak mamak, tokoh tokoh masyarakat nagari bahwa dengan pariwisata, budaya kita akan terangkat lagi, rumah-rumah adat kita tidak boleh punah dan dibiarkan hancur. Sampaikan ke masyarakat jangan telantarkan rumah-rumah adat,” ujar Zuhrizul.
Misalnya, lanjut Zuhrizul, Desa Apar Kota Pariaman menonjol karena konsen terus menjaga mangrove-nya, terus menjaga penyunya.
“Artinya kita diberi signal oleh dewan juri, para pakar-pakar wisata. Artinya harus komitmen dan konsisten jaga kelestarian alam. Jangan rusak alam, tanamilah pohon kembali. Hindari merombak lanscape desa nan alami, hindari mengganti dengan betonisasi,” ujarnya.
Dan kepada pejuang wisata di desa terus solid, lawan orang-orang yang akan mencemari alam, tambak-tambak udang mengancam pesisir pantai, kata Zuhrizul hanya satu kata lawan.
“Teruslah berjuang teman-teman, jangan patah semangat. Niatkan kita berbuat untuk orang banyak, untuk ekonomi anak cucu kita nanti, untuk alam yang dijaga dan wariskan ke mereka, Salam Pejuang Wisata,” ujar Zuhrizul yang juga
MEMBER OF FEALAC (for sustainable tourism ethic).
Dan untuk desa-desa wisata yang belum masuk nominasi nasional bukan berarti tidak bagus, tapi ada beberapa hal yang menjadi penilaian termasuk administrasi, SK Pokdarwis, SK Desa Wisata dan konten-konten kreatifnya.
“Teruslah berbuat, sebab desa wisata yang sukses itu adalah desa wisata yang memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat desa, inilah tujuan akhir sesungguhnya dari apa yang kita perjuangkan,” tutup Zuhrizul.
(Rel/Ad)