PADANG, AmanMakmur.com— Anggota DPR RI asal Sumbar II, Hj Nevi Zuairina, pada acara webinar yang diselenggarakan oleh Yayasan Senarai Sumatera Barat, dengan tema Sinergi Melawan Covid-19, menyampaikan betapa pentingnya untuk membangkitkan ekonomi Sumbar yang berbasis dari masyarakat.
Nevi menyampaikan, pembangunan nasional yang mencakup seluruh aspek kehidupan bangsa tentu harus diselenggarakan bersama oleh masyarakat dan pemerintah.
Masyarakat menjadi pelaku utama pembangunan, dan pemerintah berkewajiban mengarahkan, membimbing, melindungi, serta menumbuhkan suasana dan iklim yang menunjang.
Dari seluruh sektor yang memberikan dampak cukup signifikan dalam pembangunan nasional adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Saat ini kita sama-sama mengetahui bahwa di awal tahun 2020 kita mengalami wabah Covid-19, dan ini menjangkiti seluruh dunia. Adanya pandemi Covid-19 tentu memberikan dampak negatif terhadap semua sektor, salah satunya UMKM di Indonesia,” ujar Nevi.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI), sebut Nevi, per bulan maret tahun ini menyebutkan sebanyak 87,5 persen UMKM terdampak pandemi Covid-19. Dari jumlah ini, sekitar 93,2 persen di antaranya terdampak negatif di sisi penjualan, dan bisa jadi angka real nya jauh lebih besar di luar sana.
Politisi PKS ini mengungkapkan kembali data yang berasal dari Kementerian Koperasi dan UKM per mei 2021, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07% atau senilai 8.573,89 triliun rupiah. Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun sampai 60,4% dari total investasi.
Namun, tingginya jumlah UMKM di Indonesia juga tidak terlepas dari tantangan yang ada, apalagi ditengah pandemi seperti saat sekarang ini.
“Sampai saat ini, Pemerintah telah menyalurkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional atau PEN kepada pelaku UMKM sebesar Rp51,27 triliun hingga kuartal II tahun 2021 dari pagu Rp193,74 triliun. Beberapa program di sektor ini adalah subsidi bunga penyaluran KUR hingga bantuan modal untuk UMKM. Sehingga, saya menghimbau kepada para pelaku UMKM untuk bisa memaksimalkan semua program bantuan dari pemerintah dalam menghadapi pandemi ini. Selain itu juga kepada Bank HIMBARA dan Lembaga penyalur dana PEN untuk bisa gencar dan progresif dalam memfasilitasi para pelaku UMKM untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah”, Kata Legislator Sumbar ini menjelaskan.
Istri mantan Gubernur Sumbar dua periode, 2010-2021, ini menekankan, bahwa dampak lain dari pandemi ini adalah mendorong shifting pola konsumsi barang dan jasa dari offline ke online, dengan adanya kenaikan trafik internet berkisar 15-20%. Hal ini menjadi momentum untuk mengakselerasi transformasi digital. Potensi digital ekonomi Indonesia juga masih terbuka lebar dengan jumlah populasi terbesar ke-4 di dunia dan penetrasi internet yang telah menjangkau 196,7 juta orang.
“Sebagai Anggota Legislatif Fraksi PKS, tentu sudah menjadi kewajiban saya untuk mengawasi jalannya pemerintahan dengan berbagai program-program ekonomi dalam penanganan pandemi, khususnya pada UMKM. Begitu juga dengan para pelaku UMKM, semangat untuk menjaga eksistensi harus terus dikobarkan. Tidak pasrah menerima keadaan dan uluran tangan, namun cepat berdaptasi dengan perubahan yang eksponensial seperti yang kita rasakan sekarang ini. Sehingga dengan terbangunnya sinergitas antara pemerintah dengan pelaku ekonomi di seluruh tingkatannya, akan membuat ekonomi bangsa kita, khususnya ekonomi sumbar akan bangkit dan terwujudnya keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat”, pungkas Nevi Zuairina.
(Rel/nzvoice)