SULAWESI SELATAN, AmanMakmur.com —Wakil Ketua Komite II DPD RI Hasan Basri (HB) ikut mendampingi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat berkunjung ke Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Sabtu (5/6).
Disampaikan Senator Asal Kalimantan Utara ini, salah satu terobosan untuk menunjang perekonomian nasional adalah dengan mencetak banyak petani milenial yang inovatif, sehingga mampu melewati tantangan dan mengkoneksikan pasar ekspor.
Menurut HB, saat ini salah satu primadona komoditas pertanian yang bisa diekspor, yakni porang. Untuk itu, sebutnya, mendapatkan kualitas ekspor yang bagus, melibatkan peran dari berbagai sektor. Saat ini produksi komoditas porang di daerah sebanyak 80% hingga 85% yang dihasilkan dalam bentuk chips untuk di ekspor, sedangkan 10 hingga 15 % untuk konsumsi dalam negeri dalam bentuk beras porang maupun mie porang.
Disisi lain, HB mendorong lahirnya jutaan petani milenial yang memiliki kemampuan lebih dalam mengelola sektor pertanian, khususnya komoditas porang dan walet.
Ke depan, mereka diharapkan mampu melewati tantangan dan mengkoneksikan pasar ekspor.
“Harapan saya, dengan adanya peningkatan fasilitas pertanian di bidang teknologi, akan mampu meningkatkan pendapatan petani di bidang porang,” ujarnya.
Dengan meningkatnya pendapatan diharapkan mampu menarik kaum milenial kembali ke industri ini.
Komite II DPD RI akan mendorong di daerah-daerah agar tidak segan-segan menggunakan bibit-bibit produksi lokal, dimana HB menilai bibit lokal tidak kalah dari bibit-bibit dari luar.
Dari hasil budidaya yang dihasilkan maka akan menghasilkan benih yang berkualitas, sudah berlabel dan bersertifikasi.
“Jadi buat masyarakat yang ingin tanam tidak perlu khawatir, benih yang ada sudah siap disebar ke masyarakat untuk dikembangkan di tempat lain,” ucap HB.
Sesuai arahan Presiden Jokowi, harus diakselerasi komoditas-komoditas yang memang menjanjikan dan memiliki skala ekonomi yang menguntungkan.
“Karena itu generasi muda harus turun membangun sektor pertanian. Di samping itu, dalam upaya memajukan komoditas porang hingga menghasilkan kualitas ekspor yang bagus, perlu melibatkan peran lintas antar sektor,” tutup HB.
(Rel/dpd)