AGAM, AmanMakmur.com — Anggota DPR RI asal Sumatera Barat II, Hj Nevi Zuairina, pada seminar parenting yang diadakan oleh Lembaga Pendidikan Fathul Qulub, Jorong Baso, Kenagarian Tabek Panjang, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, berbicara pentingnya mendampingi anak-anak di masa pandemi, terutama dalam hal pendidikan dan pembinaan karakter.
Hampir seluruh waktu untuk tumbuh kembang anak dilakukan di rumah, dan sesekali saja keluar untuk melihat dunia luar, akan sangat mempengaruhi perspektif anak dalam segala hal.
Politisi PKS ini menekankan, mendampingi buah hati di masa pandemi ini, yang paling dominan adalah pertahanan informasi yang muncul dari gadget. Komunikasi, informasi hingga memuaskan kesenangan dalam bentuk hiburan dari anak dapat dilakukan oleh gadget. Inilah yang perlu perhatian serius karena gadget yang dipakai di rumah pada saat masa belajar dari jarak jauh ibarat pisau yang sangat tajam dimana manfaat dan bahayanya sama-sama besar.
Tak bisa dimungkiri, kehidupan anak zaman sekarang begitu akrab dengan teknologi digital. Gadget tidak lagi menjadi barang asing, termasuk bagi anak-anak. Kehadiran gadget bisa memudahkan kehidupan manusia, mulai dari membantu bekerja, belajar, berbelanja, atau sekadar mencari hiburan.
“Namun ada juga dampak negatif dari gadget ini, sehingga para orang tua harus hati-hati dan disiplin mengarahkan dan membatasi anak-anak dalam penggunaan gadget. Karena ternyata bisa meningkatkan risiko kecanduan”, urai Nevi.
Berbagai hal yang diutarakan Nevi akan bahaya gadget dimana dapat menimbulkan dampak negatif antara lain tumbuh kembang anak yang terancam kesehatan fisik dan mentalnya serta kesehatan akhlaknya.
Ancaman ini benar-benar terbuka lebar ketika orang tua melakukan short cut untuk mengendalikan anak yang rewel akan kebosanan dan butuh hiburan dengan memberikan gadget.
Ciri kecanduan gadget ini ketika anak sudah tidak dapat lepas dari gadget sehingga kalau tidak pegang gadget menjadi anak yang tidak terkendali.
“Yang tampak jelas nyata mengganggu kesehatan fisik adalah ketika anak sudah sulit atau kurang tidur, kemudian mata menjadi sakit memerah bahkan juling. Dampak memegang gadget inipun sangat mengganggu motorik anak karena kurang gerak yang terlihat anak sering duduk atau berbaring. Ujungnya Obesitas, stroke usia dini, hingga serangan jantung”, terang Nevi mengingatkan.
Berkaitan dengan persoalan mental anak, lanjut Nevi, bahaya kecanduan gadget memicu peningkatan depresi, gangguan kecemasan, sulit fokus dan menghafal, dan prilaku-prilaku tidak wajar lainnya termasuk sifat agresif yang berlebihan.
Kesulitan sosialisasi dengan lingkungan sekitar dan risiko perasaan kesepian tidak memilii teman juga perlu menjadi perhatian akan bahaya gadget ini.
Anggota DPR yang duduk di Komisi VI ini menyatakan, perkembangan dunia teknologi saat ini membuat anak-anak kita bisa mengakses semua informasi, semua nilai dan norma yang ada di dunia ini, baik itu positif maupun negatif. Sehingga para orang tua sangat diharapkan untuk bisa berperan dalam mendidik dan membina anak-anak kita agar memiliki masa depan yang selamat di dunia dan akhirat dengan membentengi mereka dengan akhlak yang baik.
Ia menambahkan, pepatah mengatakan bahwa anak yang lahir ibarat kertas putih dan orangtua serta keluargalah yang menuliskan atau menggambarkan seperti apa karakter anak yang akan dibentuk. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan pertama bagi anak dimana anak belajar untuk mengetahui dan melakukan segala sesuatu dengan bimbingan orangtua serta keluarganya.
“Semoga, yang hadir pada pertemuan seminar ini memiliki daya tahan di masa depan, dengan pengenalan digital teknologi yang bermanfaat. Orang tua juga menyadari, ada banyak dampak negatif yang mungkin bisa didapatkan anak bila dikenalkan dengan teknologi digital, sehingga sangat perlu pengawasan. Semoga kita semua mampu menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah serta melahirkan generasi-generasi terbaik harapan bangsa, negara, dan agama kedepannya”, tutup Nevi Zuairina.
(Rel/nzvoive)