‘MARI kita samakan pandangan tentang makna kearifan lokal Mentawai’, ajak Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet simpatik saat berdiskusi di ruang kerjanya yang resik KM 5, Tua Pejat, Pulau Sipora, Mentawai, Senin (26/04). Kunjungan khusus Founder Ranah Rantau Circle (RRC) Institute Ilhamsyah Mirman didampingi Asisten II Desti Seminora, SE dalam rangka mengundang Bupati untuk hadir sekaligus membuka acara Focus Group Discussion (FGD) yang dihelat di Auditorium Kantor Gubernur Sumbar, Jumat 30 April 2021. Banyak hal yang disampaikan orang nomor satu di Bumi Sikerei ini dengan penuh semangat, sebagai salah satu bentuk cinta kepala daerah yang diamanahi hampir satu dasawarsa memimpin negeri ‘seratus pulau’.
Acara FGD dengan Keynote Speaker Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi ini akan menampilkan sejumlah narasumber, antara lain anggota DPD RI Muslim Yatim, Rektor Unidha Prof. Dr. Deddi Prima Putra, Dr. Ir. Novian Jamil dari Badan Ketahanan Pangan Sumbar, Rifai Lubis (Yayasan Cinta Mandiri Mentawai) dan Heronimus Eko dari Forum Mahasiswa Mentawai (Forma). Mengambil tema “Revitalisasi Kearifan Lokal sebagai Kekuatan dalam Membangun Mentawai Kita’, diharapkan dengan FGD ini dapat menghimpun pemikiran dan analisis data yang bisa bermanfaat untuk pengambil kebijakan dan para pemangku kepentingan terkait, menyangkut pola dan strategi dalam membangun Mentawai, termasuk tentunya masukan untuk jajaran pemerintahan Gubernur yang baru terpilih.
Selain itu, akan berbicara pula sejumlah aktivis wanita, seperti Founder Yayasan Pembangunan Kemajuan Mentawai (YPKM) Desti Seminora, SE dan Ketua Pusat Kajian Kearifan Lokal Universitas Negeri Padang (UNP) Dr. Wirdanengsih, M.Si serta moderator Nofri Yani, S.TP, MT. Sebagai penanggap diantaranya Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Unand Dr. Ir. Feri Arlius, tim RPJMD Sumbar M. Zulhizul, SE, budayawan Edy Utama, fotografer Fatris MF serta Jurnalis Sukri Umar, S.Pt dan Putera Harefa. Bertindak sebagai pembentang Ahmad Siddiq, SP Ketua DPTD PKS Mentawai, yang akan menyampaikan harapan dari pelaksanaan kegiatan hasil kolaborasi yang timbul dari kerisauan melilhat potensi luar biasa namun tampaknya belum maksimal seluruh komponen membersamai daerah periphery Sumatera Barat ini.
Kegiatan yang ide awalnya muncul dari kerisauan Koordinator Komunitas Pemerhati Sumbar (KAPAS) Isa Kurniawan ini terus menggelinding kian luas, baik menyangkut ide maupun pihak yang akan dilibatkan. Termasuk saran mengundang penanggap dari kalangan budayawan dan pemerhati serta aktivis. Paling anyar ide bernas muncul dari kalangan birokrat di Mentawai sendiri, termasuk dari Nurdin, Staf Ahli Bupati Mentawai dan Kabag Perekonomian, Beni Sinaga saat diskusi lepas dalam rangka untuk memperkaya masukan sekaligus mempertajam keluaran dari acara ini. Tertumpang harapan dari mereka berdua kiranya perlu juga mengudang sekaligus melibatkan para pelaku usaha dan calon investor agar makin banyak orang yang diajak serta maka peluang untuk meloncat tentu lebih terbuka. Masukan yang patut dicatat dan ditindak lanjuti tentunya.
Mudah-mudahan dengan semangat kebersamaan yang timbul spontan di bulan yang penuh rahmat ini bisa menjadi pelecut untuk sesegera mungkin kita semua berbenah dan menyingsingkan lengan membangun Mentawai Kita sesuai porsi masing-masing. Harapannya, Bapak Bangsa Bung Hatta tersenyum dari makamnya di Tanah Kusir melihat generasi penerus tidak menyia-nyiakan benih kesatuan dan kesejahteraan yang dengan susah payah beliau taburkan di Sikalabuan, Siberut, Sioban & Sikakap bulan Mei 1952, hampir tujuh dekade lalu. Semoga. *)