BENGKULU, AmanMakmur.com —Mengisi masa reses, Kamis (22/4), dimanfaatkan oleh Wakil Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin mengunjungi pasar tradisional di dua kabupaten, yaitu pasar Masat, Bengkulu Selatan dan pasar Pekan Baru Simpang tiga, Kabupaten Kaur.
Adapun tujuan ke pasar-pasar, meninjau harga bahan pokok, ketersediaan stok bahan pokok serta infrastruktur yang ada.
“Saya melihat masyarakat sudah mulai kembali aktif di pasar tradisional dalam melakukan aktivitas jual beli. Mudah-mudahan ini merupakan tanda bahwa ekonomi masyarakat mulai pulih kembali akibat tekanan pandemi, dan kita bersyukur bahwa semuanya normal, baik harga ataupun ketersediaan bahan pokok”, ujarnya.
Sultan menambahkan dalam kunjungan yang dilakukan saat ini perlu dilakukan agar setiap pihak, khususnya Pemerintah Daerah memastikan ketersediaan stok bahan pokok serta sekaligus memastikan tidak ada terjadinya lonjakan harga selama bulan suci Ramadan sampai menjelang hari lebaran Idul Fitri.
Selain itu, Sultan B Najamudin menyampaikan bahwa kunjungannya ke pasar tradisional juga dalam rangka ingin melihat kondisi infrastruktur dasar dari pasar tradisional sekaligus mendengarkan langsung apa yang menjadi keluh kesah para pedagang dalam kondisi pandemi Covid-19.
“Pasar tradisional di kecamatan adalah jantung ekonomi masyarakat pedesaan disekitarnya. Jadi dukungan infrastruktur yang memadai akan sangat dibutuhkan. Maka saya berjanji akan mengawal ajuan terhadap revitalisasi atau pembangunan pasar dari pemerintah daerah kepada pemerintah pusat. Karena tanpa adanya infrastruktur pasar tradisional yang representatif, roda dan geliat ekonomi di pedesaan akan menjadi terhambat”, tegasnya.
Adapun pada waktu sebelumnya mantan Wakil Gubernur Bengkulu tersebut yang memfasilitasi Bupati Bengkulu Selatan dan Wakil Bupati Bengkulu Tengah, Septi Feriyadi pada Jumat (16/4) lalu melakukan audiensi kepada Wakil Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Jeffry Sambuaga yang dalam salah satu pembahasannya adalah isu terkait revitalisasi pasar tradisional di Provinsi Bengkulu.
Dan juga lanjut Sultan, dia sudah mendengar banyak aspirasi para pedagang yang telah disampaikan, baik keluhan terhadap lesunya siklus perputaran ekonomi dan ketidaktahuan tentang berbagai macam program dalam skema Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang memrioritaskan penguatan kepada para pelaku UMKM, khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Sebagai contoh, lanjutnya, saat ini pemerintah memutuskan untuk menaikkan plafon KUR tanpa jaminan menjadi Rp100 juta, dari sebelumnya Rp50 juta. Dan hal ini dalam rangka bagaimana melindungi para pelaku UMKM agar tetap dapat menjalankan bahkan mengembangkan unit usahanya.
“Hanya program-program ini tidak tersosialisasi secara masif. Jadi saya meminta kepada pemerintah daerah agar dapat menyosialisasikan seluruh program yang berkaitan dengan perlindungan UMKM harus digalakkan. Sebab roda perekonomian harus segera digerakkan kembali”, tandasnya.
Lalu juga pada kesempatan kali ini, senator muda asal Bengkulu tersebut membagikan uang belanja kebutuhan pokok kepada beberapa pengunjung pasar tradisional, dimana hal tersebut rutin dilaksanakan sebagai bentuk kepeduliannya kepada sesama yang diberi nama program Sultan Berbagi.
“Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima, dan program Sultan Berbagi adalah program rutin yang telah kita laksanakan. Dan saya juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh tim dan crew yang telah mensukseskan acara ini”, tutupnya.
(Rel/dpd)