PARIAMAN, AmanMakmur.com —-Anggota DPR RI asal Sumbar, Hj Nevi Zuairina di penghujung masa sidang DPR/MPR pada April tahun 2021, dan menjelang reses masa sidang IV tahun 2020 / 2021 ini, bertemu dengan anak-anak muda generasi milenial untuk menyosialisasi Empat Pilar berbangsa dan bernegara.
Tujuannya agar bisa memperkuat pemikiran generasi penerus yang religius dan Pancasilais.
Kegiatan yang sekaligus menyambut bulan Ramadan untuk meraih keberkahan ini dilakukan di Kota Pariaman dengan beberapa komunitas milenial berbakat untuk beraktivitas masyarakat dan berorganisasi.
Nevi mengatakan, jumlah usia produktif menjadi bonus demografi yang harus diarahkan memiliki rasa cinta NKRI yang kuat untuk dipegang secara teguh dan bermartabat. Bahkan Slogan NKRI harga mati mesti tertanam pada jiwa-jiwa muda masa kini.
“Negara kita merupakan negara majemuk. Beragam suku, bangsa, agama dan bahasa menciptakan keragaman yang kaya sekali akan ragam budaya dan adat istiaadat. Bahkan prilaku dan sikap pun terkadang berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Ini Semua merupakan kekayaan negara ini, jangan sampai kita tertipu dengan masalah perbedaan yang menjurus perselisihan,” tutur Nevi.
Politisi PKS Ini menjabarkan akan realita yang memang terjadi di masyarakat, yakni, perbedaan pemikiran, gaya hidup, ideologi bahkan pandangan politik mesti dijadikan sebagai sumber kekayaan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Hakikat Bhineka Tunggal Ika mesti tersosialisasi dengan baik kepada generasi milenial yang secara perlahan tapi pasti akan menggantikan kepemimpinan zaman sekarang.
“Kita saat ini dimanapun berada, akan terkikis oleh usia. Untuk itu, mau tidak mau, generasi penerus bangsa mesti disiapkan untuk menguatkan pedoman dan ideologinya sehingga dimasa depan, bangsa kita akan mampu menjadi yang sangat besar di dunia,” kata Nevi.
Legislator asal Sumbar II ini memberi kisi-kisi tentang sebuah perdamaian yang perlu diciptakan di masyarakat sehingga bangsa ini tidak terlalu capek memikirkan perselisihan yang akhirnya tertinggal jauh dari negara-negara tetangga.
Untuk menjadi hidup penuh kedamaian, setiap individu mesti memahami akan adanya perbedaan. Dengan memahami perbedaan, langkah selanjutnya adalah menerima dan toleran akan perbedaan tadi.
Sehingga di tengah-tengah masyarakat, Perlu ada nilai kebersamaan yang disepakati bersama dimana nantinya jika berlaku umum seluruh tempat akan menjadi identitas negara oleh sebab Ada nilai atau konsep yang merata baga Bangsa Indonesia.
“Kita semua termasuk para generasi muda, mesti mengutamakan kepentingan bersama dibanding kepentingan pribadi. Setiap prilaku dan tindakan kita, mesti dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa. Inilah yang nantinya negara Indonesia akan berpotensi besar menjadi negara yang bermartabat dengan menjunjung tinggi moral dan nilai-nilai kebenaran dan keadilan”, tutup Nevi Zuairina.
(Rel/nzvoice)